Ekonom Sebut Pertamina Perlu Sesuaikan Harga BBM Nonsubsidi, Ini Alasannya

Jumat 26 Jul 2024 - 18:44 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Ekonom senior Ryan Kiryanto menyoroti perlunya PT Pertamina (Persero) untuk segera menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, seperti seri Pertamax, demi menjaga stabilitas keuangan perusahaan. 

Sejak Maret 2024, Pertamina menahan harga BBM meskipun harga minyak dunia mengalami lonjakan, sementara stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta telah melakukan penyesuaian harga.

Ryan menyatakan bahwa peningkatan harga BBM nonsubsidi saat ini diperlukan untuk mempertahankan arus kas dan keuangan Pertamina serta menjamin keberlanjutan pasokan di masa depan. 

Penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang telah ditahan selama empat bulan berdampak pada kondisi finansial BUMN tersebut, terutama di tengah fluktuasi harga minyak global yang signifikan sejak Maret 2024.

BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Yakin Indonesia Bisa Menjadi Ekonomi Dominan Global

BACA JUGA:Nmax lama Tidak Lagi Diproduksi, Varian Turbo Menjadi Fokus Produksi Yamaha

"Peningkatan harga BBM nonsubsidi saat ini bisa dianggap sebagai kompensasi karena sebelumnya tidak ada penyesuaian harga meskipun harga minyak dunia naik," ujarnya. Keputusan untuk tidak segera menaikkan harga pada saat itu dinilai tepat karena daya beli masyarakat sedang melemah.

Ryan mengingatkan bahwa meskipun BBM nonsubsidi bukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, kenaikan harga yang tiba-tiba dapat memicu dampak langsung maupun tidak langsung. 

"Tindakan ini dapat mengakibatkan peningkatan harga barang di pasar, yang tentunya akan berdampak pada seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Ryan menekankan pentingnya memperhatikan beberapa faktor jika Pertamina memutuskan untuk menaikkan harga BBM nonsubsidi, termasuk memastikan bahwa kenaikan tersebut tidak membebani masyarakat dan tidak memicu inflasi yang signifikan. 

BACA JUGA:BI Catat Penyaluran Kredit Baru di Kuartal II 2024 Meningkat 60,8%

BACA JUGA:Lindungi UMKM Lokal, Kemenkop UKM Cegah Marketplace 'Temu' Masuk Indonesia

"Harga BBM nonsubsidi harus dinaikkan pada tingkat yang tidak memberikan efek inflasi yang kuat," jelasnya.

Selain itu, Ryan mengingatkan agar kenaikan harga tidak menyebabkan disparitas yang terlalu besar dengan BBM subsidi seperti Pertalite, guna mencegah migrasi pengguna dan menjaga kuota BBM subsidi. (ant)

Kategori :