Berikutnya, potensi sumber daya sektor perikanan di Belitung semakin menjadi fokus, tapi masih banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Lebih lanjut Ronny memaparkan di sektor perkinanan ini, juga diberikan fokus pada pengolahan ikan, seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi produk.
BACA JUGA:Pameran Belitung Expo 2024 Siap Digelar, Jadi Ajang Promosi Produk Unggulan UMKM
BACA JUGA:Baznas Belitung Donasi Tertinggi untuk Palestina, Terima Penghargaan dari Kemenag Babel
Meskipun produksi ikan mencapai perkiraan 55 ribu ton, ternyata hanya 15 ribu ton yang dikonsumsi secara lokal. Sebaliknya, sisanya sebanyak 45 ribu ton diekspor dalam bentuk mentah tanpa melalui proses pengolahan yang dapat meningkatkan nilai tambah.
"Keadaan ini menguntungkan eksportir tetapi tidak memberikan nilai tambah bagi daerah seperti di Belitung. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan pengolahan ikan secara lokal," papar Ronny.
Ia melanjutkan, salah satu langkah yang diambil adalah melalui pengalengan ikan, seperti pendirian pabrik sarden atau fasilitas pengolahan ikan lainnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
"Dengan pengolahan ikan secara lokal, kita dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi daerah Kabupaten Belitung, serta mengurangi ketergantungan pada produk impor," tambahnya.
BACA JUGA:Terobosan Dishub Belitung, Strategi Efisiensi Bongkar-Muat di Terminal Tanjungpendam
BACA JUGA:Pembagian Daging Kurban, DLH Belitung Ajak Masyarakat Tak Gunakan Plastik Sekali Pakai
Maka, dengan potensi besar dalam sektor perikanan, Kabupaten Belitung berupaya untuk memanfaatkannya secara optimal demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hilirisasi Sumber Daya Mineral
Selain itu, Kabupaten Belitung dicanangkan pembangunan industri hilirisasi sumber daya mineral, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong pengolahan tambang menjadi produk setengah jadi.
Adapun Industri hilirisasi kaolin yang ditingkatkan untuk menghasilkan. Di antaranya, tepung kaolin dengan kualitas filler dan coating yang dapat dipergunakan diberbagai industri hilir seperti industri cat, kertas,kosmetik hingga barang-barang refractory.
"Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk mineral yang dihasilkan di Kabupaten Belitung," ujar Ronny.
Selain itu, area bekas tambang dan tambang kaolin di Kabupaten Beitung juga menjadi perhatian dalam usaha untuk transpormasi (mengubahnya) menjadi nilai ekonomi yang lebih tinggi.