TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung hingga kini terus mendorong upaya peningkatan potensi investasi di berbagai sektor. Hal itu guna meningkatkan nilai target investasi di Belitung.
Belitung memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Saat ini, Belitung sedang memanfaatkan peluang untuk meningkatkan investasi melalui pengembangan hilirisasi, sekaligus mengembangkan sektor pariwisata guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Kepala Dinas Perindustrian, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPPMPTSP) Kabupaten Belitung, Ronny Setiawan menyampaikan, mereka sedang berupaya mengubah paradigma investasi daerah ini.
Yakni, dari pengolahan barang mentah menjadi hilirisasi, untuk menciptakan dampak multi efek yang lebih besar. "Belitung, dengan kekayaan sumber daya alam seperti perikanan, tambang, sawit, karet, dan mineral, memiliki potensi besar untuk dikembangkan," kata Ronny, Selasa 18 Juni 2024.
BACA JUGA:Pelindo Tanjungpandan Berbagi 6 Sapi Kurban Idul Adha 2024 di Pulau Belitung
BACA JUGA:Maknai Idul Adha 2024, Hellyana Berbagi Sapi Kurban dengan Masyarakat Belitung
Ronny menekankan bahwa model investasi yang masih berfokus pada komoditas mentah belum memberikan dampak signifikan bagi perekonomian daerah. Belitung kini menarik perhatian banyak investor yang melihat potensi investasi di wilayah ini.
Salah satu sektor yang menarik minat adalah budidaya udang, di mana terdapat potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Menurut data, dari 50 usaha tambak udang yang ada, sekitar 6000 ton langsung dikirim ke luar daerah Belitung.
"Hal ini tentu memicu pertanyaan tentang bagaimana memperoleh nilai tambah dari produk tersebut. Karena itu, dalam beberapa tahun ke depan, tentunya perencanaan untuk meningkatkan nilai tambah dengan konsep cold storage'," ungkap Ronny.
Ia menjelaskan, bahwa konsep "cold storage" akan mengubah produk tambak udang menjadi barang jadi. Yaitu dengan mengupas kulitnya dan meningkatkan manfaat ekonomi lokal dengan menyerap tenaga kerja.
BACA JUGA:KEK Tanjung Kelayang Kembali Berbagi Berkah, Salurkan Hewan Kurban di Idul Adha 2024
Dalam upaya meningkatkan nilai tambah, kita dapat memproduksi pakan sendiri dari hasil produksi tambak udang yang meningkat hingga 25.000 ton. Bahkan, bila produksi pakan mencapai 1.000 ton per bulan, itu sudah cukup untuk mendirikan pabrik pakan di Belitung," jelasnya.
Selain itu, hilirisasi sektor pertambakan juga dilakukan dengan pembangunan hatchery (pusat pembenihan) benur udang. Pada tahun 2023, Belitung menerima sebanyak 1 juta benur udang.
Diperkirakan dalam beberapa tahun mendatang, jumlah ini akan meningkat hingga 4-5 kali lipat seiring dengan peningkatan produksi udang vaname.