Gol tersebut membangkitkan semangat Santiago Bernabeu di bawah atap baru yang spektakuler mereka, dan hanya dua menit kemudian, Real Madrid sekali lagi menunjukkan keajaiban Eropa mereka dengan meraih kemenangan yang layak membawa raksasa Spanyol itu ke final.
ayern mencoba untuk menyamakan kedudukan secara tergesa-gesa, dan tampaknya berhasil ketika bek De Ligt mencetak gol di masa tambahan.
Namun, kegembiraan Bayern tersebut terhenti ketika wasit membatalkan gol itu karena offside yang masih menjadi sumber kontroversi. Hal ini menyebabkan protes yang keras dari pemain dan staf pelatih Bayern terhadap wasit dan asistennya.
“Kita semua tahu peraturannya dan jelas, jika itu tidak jelas-jelas offside, Anda harus membiarkannya bermain. Itu adalah keputusan yang memalukan,” ujar De Ligt.
BACA JUGA:Piala Asia Putri U-17, Indonesia Telan Kekalahan atas Filipina dengan skor 1-6
BACA JUGA:Pertandingan AS Roma vs Juventus Berakhir Imbang 1-1
Dengan Bayer Leverkusen mengakhiri dominasi 11 tahun Bayern di Bundesliga dengan meraih gelar liga bulan lalu, Real Madrid, yang telah menjadi juara Piala Eropa enam kali, kini hanya memiliki satu trofi tersisa untuk diperebutkan musim ini.
“Kami hampir lolos, hampir sampai dan ada kesalahan yang sangat tidak biasa dari pemain terbaik kami saat menyamakan kedudukan, kemudian kami kebobolan yang kedua di masa tambahan waktu,” ungkap bos Bayern Thomas Tuchel.
"Kemudian kami mencetak satu gol dan ada keputusan buruk dari hakim garis dan wasit. Rasanya seperti pengkhianatan pada akhirnya." pungkas Tuchel.