BELITONGEKSPRES.COM, Atmosfir politik di Bangka Selatan semakin menarik dengan kehadiran tokoh yang tidak kalah menarik, Edi Supriyadi, seorang putra asli Toboali yang dikenal sebagai mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel).
Kabarnya, Edi Supriyadi tengah dipertimbangkan oleh sejumlah partai politik untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dijadwalkan pada bulan November mendatang.
"Saya merasa sangat tersanjung karena beberapa partai telah menghubungi saya untuk mengikuti Pilkada Basel. Saya siap untuk berkolaborasi dengan mereka," ujarnya kepada Babel Pos, 22 April 2024.
Edi Supriyadi bukanlah sosok baru dalam administrasi pemerintahan. Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), ia telah mengemban berbagai jabatan strategis, mulai dari Kabid, guru, Kepala Sekolah, hingga Sekda Basel.
Rekam jejaknya yang solid dalam bidang birokrasi telah menarik perhatian beberapa partai politik, yang melihatnya sebagai kandidat potensial dalam Pilkada 2024.
Meski demikian, Edi Supriyadi tetap mengutamakan ketaatan pada aturan yang berlaku. Statusnya sebagai seorang ASN menuntutnya untuk mempertimbangkan pensiun atau pengunduran diri sebelum terlibat secara aktif dalam dunia politik.
"Secara manajerial, saya merasa siap untuk memimpin, namun dalam konteks politik, komunikasi dengan partai politik adalah langkah awal yang harus saya lakukan," tambahnya.
Tentang potensi pertarungan dengan petahana, Edi Supriyadi meyakinkan bahwa Pilkada adalah ajang kompetisi terbuka di mana siapa pun memiliki kesempatan yang sama. Ia juga menekankan pentingnya keberadaan pesaing dalam menjaga kesehatan politik di Bangka Selatan.
"Dengan adanya pesaing, kita dapat memastikan bahwa Pilkada Basel akan berlangsung secara fair dan sehat. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mereka yakini," paparnya.
Edi Supriyadi mengakhiri dengan menegaskan bahwa, siapapun lawannya, baik itu petahana ataupun kandidat lainnya, semua memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kemenangan, dan keputusan akhir tetap ada di tangan masyarakat.