BELITONGEKSPRES.COM - Pada bulan April 1815, kejadian tragis terjadi di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang akan menjadi salah satu momen paling mematikan dalam sejarah alam.
Gunung Tambora meletus dengan kekuatan dahsyat yang mengguncang bumi selama enam bulan berturut-turut, memicu dampak yang luar biasa di seluruh dunia.
Menurut Dato' Akhmad Elvian, seorang Sejarahwan terkemuka dari Bangka Belitung (Babel), letusan itu menghasilkan suara dahsyat yang bahkan terdengar hingga ke Pulau Bangka.
Pada masa itu, Bangka masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris (1812-1815 Masehi), yang membuat kejadian tersebut menjadi perhatian yang mendalam bagi pemerintahan setempat.
Laporan dari Residen Palembang dan Bangka, M.H. Court, yang direkam oleh Horsfield, menyebutkan bahwa suara ledakan yang terus menerus terdengar di Minto (sekarang dikenal sebagai Kota Mentok, diambil dari nama Lord Minto, Gubernur Jenderal Inggris di India). Suara itu terasa seolah-olah meriam meletus di kejauhan, membingungkan para penjaga setempat.
BACA JUGA:Anak Terbakar Saat Main Petasan: Kecelakaan Tragis di Kampung Dul
BACA JUGA:Wacana Pembangunan Jembatan Penghubung Babel dan Sumsel, Telan Biaya Sekitar 15 Triliun
Pada awalnya, inspektur Inggris di setiap distrik pertambangan dan pemerintahan di Pulau Bangka menganggap bahwa suara ledakan tersebut berasal dari serangan bajak laut, yang seringkali menyerang parit penambangan timah di pulau tersebut. Namun, kemudian diketahui bahwa suara itu berasal dari letusan gunung di Pulau Sumbawa, berjarak ratusan mil ke arah timur Jawa.
Dampak letusan Tambora tidak hanya terbatas pada suara ledakan yang mencekam. Gelombang pasang yang disebabkan oleh letusan tersebut membanjiri seluruh pulau Bangka, memberikan air dengan kualitas terbaik kepada penduduk setempat.
Laporan yang dikutip dari Residen Inggris untuk Palembang dan Bangka, M.H. Court, menggambarkan kepanikan dan kebingungan yang terjadi di tengah masyarakat setempat, serta dampak luas yang ditimbulkan oleh letusan gunung Tambora tersebut.
BACA JUGA:Safrizal Usulkan Pembangunan Masjid Pemprov Babel 7 Menara, Minta Desain Ridwan Kamil
BACA JUGA:Komisaris dan Staf PT RBT Diperiksa, Terkait Dugaan Korupsi Timah
Kejadian tragis tersebut tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Bangka, tetapi juga mengukir jejak yang mendalam dalam sejarah dunia, mengingatkan kita akan kekuatan alam yang luar biasa dan dampaknya yang tak terduga bagi manusia. (Babel Pos)