Antisipasi Dampak Buruk Radiasi, Beltim akan Lokalisasi 'Meja Goyang' Timah

Senin 25 Mar 2024 - 22:24 WIB
Editor : Yudiansyah

Menurut data yang dicatat oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Beltim, kasus kanker paru-paru dan cuci darah di wilayah ini cukup tinggi. Penyebabnya diduga kuat adalah aktivitas di sekitar meja goyang permukiman warga.

Kepala DLH Kabupaten Beltim, Novis Ezuar, menjelaskan bahwa meskipun paparan radiasi tidak langsung menyebabkan penyakit, namun secara bertahap dapat merusak sel-sel tubuh. Dalam beberapa bulan hingga tahun, dampaknya baru terasa dan teridentifikasi.

"Radiasi dari mineral ikutan memiliki potensi untuk mengubah sel-sel tubuh. Paparan berkelanjutan terhadap radiasi ini dapat berbahaya bagi individu yang berada di sekitar atau aktif di sekitar meja goyang," ujar Novis, Senin 25 Maret 2024.

BACA JUGA:Tanggung Jawab Pemkab Beltim, Pembangunan Akses Jalan Pantai Selindang Dilanjutkan Tahun Ini

BACA JUGA:Proyek Pagar SMKN 1 Manggar Lebih Setengah Miliar Sempat Ambruk, Beliadi: Semoga Ada Efek Jera

Tidak hanya radiasi, debu partikel juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan mereka yang berada di dekat meja goyang. Debu ini diperkirakan dapat tersebar hingga puluhan meter dari sumbernya.

"Sebagian besar pekerja di sekitar meja goyang seringkali tidak menggunakan masker atau peralatan pelindung diri lainnya. Debu partikel ini bisa tersebar cukup jauh dan dapat terhirup atau masuk ke dalam makanan dan minuman," tambahnya.

Novis kembali menekankan perlunya penataan ulang atau relokasi terhadap meja goyang pasir timah yang ada untuk meminimalkan risiko kesehatan bagi warga sekitar.

"Koordinasi dengan Bidang Penataan Ruang sangat penting dalam hal ini. Idealnya, aktivitas meja goyang sebaiknya terbatas hanya di area tambang dan di luar permukiman warga," pungkas Novis.

Kategori :