Rokok Murah Mengancam Generasi Emas Indonesia

Rabu 28 Feb 2024 - 22:51 WIB
Oleh: Devi Utami Rika Safitri

Tren peningkatan terus terjadi, dan pada 2021, persentase keluhan kesehatan anak muda naik menjadi 21,24 persen. Angka kesakitan juga mengalami peningkatan, dari 8,54 persen pada 2016 menjadi 10,23 persen pada 2021.

BPS juga menemukan bahwa semakin tinggi tingkat pengeluaran anak muda, semakin tinggi pula persentase keluhan kesehatan dan angka kesakitan. Pada kelompok pengeluaran teratas, terdapat 24,28 persen anak muda yang mengalami keluhan kesehatan, sementara kelompok pengeluaran menengah mencapai 21,54 persen, dan kelompok pengeluaran terbawah sebesar 19,06 persen.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023 menjelaskan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita di Indonesia mencapai Rp1,45 juta per bulan. Data ini menunjukkan kenaikan sebesar 4,2 persen dibandingkan dengan September 2022 yang sebesar Rp1,39 juta per bulan.

Dalam pengelompokan antara makanan dan bukan makanan, kelompok makanan memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp711.282, sedangkan kelompok bukan makanan mencapai Rp740.588 per bulan.

Dalam kelompok makanan, kategori makanan dan minuman jadi menjadi kategori dengan pengeluaran per kapita terbesar, mencapai Rp227.581 per bulan. Hal ini menandakan kecenderungan masyarakat Indonesia yang lebih memilih konsumsi makanan dan minuman instan yang lebih praktis.

Berikutnya konsumsi rokok dan tembakau menjadi peringkat kedua tertinggi dengan pengeluaran per kapita sebesar Rp91.003 per bulan. Pengeluaran ini lebih tinggi dibanding dengan pengeluaran untuk belanja gizi seimbang keluarga.(*)

*) Devi Utami Rika Safitri adalah tim editor Jurnal Neoekohumanika Peneliti junior Center of Human and Economic Development, ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Kategori :