BELITONGEKSPRES.COM - Peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara) oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi tonggak penting dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan investasi di berbagai sektor strategis.
Sebagai badan pengelola investasi yang digadang-gadang menjadi instrumen utama pembangunan, Danantara diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan negara dan mempercepat proyek-proyek nasional.
Dengan aset yang diproyeksikan mencapai lebih dari US$ 900 miliar, badan ini memiliki potensi besar untuk memperkuat berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, energi terbarukan, teknologi, hingga industri manufaktur.
Peneliti ekonomi pembangunan dari Puspoll Indonesia, Fandi Ahmad, menilai bahwa Danantara dapat berperan sebagai fondasi utama dalam meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Menurutnya, jika badan ini dikelola dengan tata kelola yang baik, transparan, dan profesional, maka akan menjadi magnet bagi investasi domestik maupun asing.
BACA JUGA:Ekonom Nilai Danantara Mampu Tingkatkan Daya Saing BUMN di Sektor Energi
BACA JUGA:OJK Pastikan Danantara Tak Ganggu Stabilitas dan Keamanan Bank BUMN
Fandi juga menekankan bahwa orientasi investasi Danantara yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan nasional. Dengan pengelolaan yang efektif dan efisien, Danantara dapat menjadi katalis bagi proyek-proyek besar yang berdampak luas terhadap perekonomian serta penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Danantara. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa badan ini sepenuhnya milik rakyat dan dapat diaudit oleh siapa pun demi memastikan pengelolaan yang jujur dan bertanggung jawab.
Sebagai langkah konkret, presiden telah menandatangani sejumlah regulasi yang menjadi dasar hukum bagi operasional Danantara, termasuk Keputusan Presiden tentang pengangkatan dewan pengawas dan badan pelaksana, serta peraturan pemerintah mengenai organisasi dan tata kelola badan ini.
Di bawah kepemimpinan Rosan Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO), dengan didampingi Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operation Officer (COO), Danantara diharapkan dapat menjadi instrumen utama dalam pengelolaan investasi negara.
BACA JUGA:Rosan Roeslani: Danantara Tidak Kebal Hukum, Siap Diaudit BPK dan KPK
BACA JUGA:Tanggapi Keraguan Publik terhadap Danantara, Prabowo: Inilah Langkah Strategis yang Kita Butuhkan
Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas, dengan Muliaman Hadad sebagai wakil ketua, sementara mantan-mantan presiden direncanakan akan menjadi penasihat guna memastikan keberlanjutan serta kredibilitas lembaga ini.
Dengan strategi investasi yang matang dan pengelolaan yang profesional, Danantara bukan sekadar badan investasi biasa, melainkan harapan baru bagi pembangunan ekonomi yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia. (beritasatu)