BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI tengah menggencarkan riset untuk mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.
Fokus riset ini mencakup pengembangan bahan pangan, alat penyimpanan, serta teknologi pengolahan makanan agar lebih mandiri dan tidak bergantung pada impor.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek RI, Fauzan Adziman, mengungkapkan bahwa pihaknya mulai mengidentifikasi komponen-komponen peralatan dapur dan mesin produksi makanan yang dapat dikembangkan secara lokal.
Tidak hanya melibatkan perguruan tinggi reguler, riset ini juga akan melibatkan perguruan tinggi vokasi dan masyarakat desa untuk memperkuat UMKM serta mendorong industrialisasi di tingkat desa.
Di sektor logistik pangan, Kemdiktisaintek mengembangkan sistem pertanian klaster berbasis kebutuhan daerah. Perguruan tinggi di berbagai wilayah akan berperan dalam mendampingi masyarakat untuk mengoptimalkan produksi pertanian dan perkebunan guna memastikan distribusi bahan pangan yang efisien di setiap desa.
BACA JUGA:PCO: CKG Bukan Sekadar Layanan, tapi Hak untuk Seluruh Rakyat Indonesia
BACA JUGA:DPR Ingatkan Kemenkes, Efisiensi Anggaran Jangan Ganggu Obat dan Vaksin
Salah satu perhatian utama dalam riset ini adalah produksi susu kemasan, yang menjadi salah satu komponen biaya tertinggi dalam penyediaan MBG. Fauzan menegaskan pentingnya inovasi dalam pengolahan susu di tingkat desa dengan memanfaatkan teknologi yang dikembangkan secara lokal.
Selain itu, Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemdiktisaintek, I Ketut Adnyana, menambahkan bahwa riset ini juga mencakup pengembangan bibit unggul melalui bioteknologi dan biogenomik. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian guna mendukung keberlanjutan program MBG secara nasional. (antara)