BELITONGEKSPRES.COM - Dalam langkah strategis untuk memperkuat tata kelola dan ketahanan pangan nasional, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog yang baru. Keputusan ini menandai era baru dalam kepemimpinan Bulog, dengan latar belakang militer dan akuntabilitas keuangan yang lebih kuat.
Novi Helmy menggantikan Wahyu Suparyono, yang telah menjabat sebagai Direktur Utama sejak September 2024. Penggantian ini tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-30/MBU/02/2025 tertanggal 7 Februari 2025, yang juga menetapkan pergantian posisi Direktur Keuangan dari Iryanto Hutagaol ke Hendra Susanto, mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dengan latar belakang sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI, Novi Helmy diharapkan membawa pendekatan strategis dan disiplin dalam manajemen ketahanan pangan. Sementara itu, kehadiran Hendra Susanto, yang memiliki pengalaman luas dalam pengawasan keuangan negara, dinilai akan memperkuat transparansi dan efisiensi pengelolaan Bulog.
Tidak hanya di level direksi, perubahan juga terjadi di jajaran Dewan Pengawas. Berdasarkan SK Nomor SK-29/MBU/02/2025, Wicipto Setiadi digantikan oleh Verdianto Iskandar Bitticaca, seorang purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi. Masuknya figur dengan latar belakang kepolisian semakin mempertegas pendekatan keamanan dalam manajemen logistik pangan nasional.
BACA JUGA:Kejagung Ungkap Peran Tersangka Dirjen Anggaran dalam Skandal Korupsi Jiwasraya
BACA JUGA:Pembangunan IKN Tetap Berjalan Meski Anggaran Diblokir
Dengan kombinasi kepemimpinan dari latar belakang militer, keuangan, dan kepolisian, perombakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat Bulog sebagai pilar utama ketahanan pangan Indonesia. Masyarakat kini menantikan terobosan dan kebijakan baru yang akan diambil oleh kepemimpinan baru ini dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Tanah Air. (beritasatu)