BELITONGEKSPRES.COM - Dalam upaya meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Kementerian Ketenagakerjaan berkolaborasi untuk menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan gratis secara serentak di seluruh Indonesia. Program ini akan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di berbagai daerah sebagai pusat pembelajaran.
Menteri UMKM, Maman Abdurahman, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan hasil kesepakatan dengan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dalam pertemuan di Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat 31 Januari.
"Kami berkomitmen untuk mengadakan program pelatihan kewirausahaan berskala nasional dengan memanfaatkan fasilitas BLK. Modul pelatihan juga akan disiapkan secara khusus untuk mendukung tenaga kerja yang ingin beralih menjadi wirausaha," ujar Maman.
Program ini ditargetkan dapat menjangkau antara 5.000 hingga 10.000 calon wirausahawan UMKM di berbagai sektor. Dengan dukungan fasilitas dari Kementerian Ketenagakerjaan dan modul yang dirancang sesuai kebutuhan industri, peserta diharapkan dapat lebih mudah beradaptasi dalam menjalankan usaha mereka.
BACA JUGA:Heboh Kurs Rupiah di Google Tiba-Tiba Menguat ke Rp8.170, Ini Fakta Sebenarnya
BACA JUGA:Pemerintah Ajak Masyarakat Beli LPG 3 Kg Langsung di Pangkalan Resmi
“Kami menargetkan realisasi program ini dalam waktu dekat. Dalam tiga bulan ke depan, kami akan memulai dengan proyek percontohan sebelum diterapkan secara luas,” tambah Maman. Namun, ia mengakui bahwa rincian terkait syarat pendaftaran masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menekankan bahwa pemberdayaan UMKM memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan ketenagakerjaan. Menurutnya, menciptakan lebih banyak wirausaha akan berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi.
“Kami menyadari pentingnya kolaborasi lintas kementerian dalam mendorong kewirausahaan. BLK yang dikelola pemerintah pusat, daerah, serta komunitas, yang jumlahnya hampir 4.000 unit, harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan bersama,” ungkap Yassierli.
Dengan adanya sinergi antara kedua kementerian ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses pelatihan dan mendapatkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi wirausaha sukses di masa depan. (jawapos)