Bahaya Fatherless Terhadap Tumbuh Kembang Remaja

Kamis 30 Jan 2025 - 21:06 WIB
Oleh: Jihan Tsuraya, S.Psi

Sebaliknya, ketidakhadiran ayah dalam kehidupan anak dapat berdampak pada peran gender, moralitas, prestasi akademik, serta perkembangan psikososial anak. Dengan demikian, fatherless memiliki konsekuensi serius terhadap kehidupan anak, khususnya di masa remaja.

Namun, anak remaja yang mengalami fatherless masih dapat mengatasi kondisi ini dengan mencari dukungan profesional, memahami diri sendiri, serta merespons rasa sakit emosional dengan cara yang lebih sehat. Selain itu, mereka juga perlu berkomitmen untuk membangun hubungan yang positif dengan diri sendiri dan belajar memaafkan sebagai langkah menuju pertumbuhan pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.

Pencegahan fatherless dapat dimulai dengan meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab ayah dalam kehidupan anak-anak, termasuk di usia remaja. Anak belajar kelembutan, kontrol emosi, dan kasih sayang dari ibu, sementara dari ayah, mereka belajar ketegasan, kebijaksanaan, serta keterampilan kognitif dan kinestetik.

Para ayah dan calon ayah diharapkan dapat berperan aktif dalam kehidupan sehari-hari anak, seperti membantu anak menyelesaikan masalah, menjadi teman bermain dan bercerita, serta membimbing mereka dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan keterlibatan yang lebih besar dari ayah, fenomena fatherless di Indonesia dapat ditekan, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

*) Jihan Tsuraya, S.Psi, Guru TK Angkasa Lanud H.AS Hananjoeddin Tanjungpandan, Belitung.

Kategori :

Terkait