Wujudkan Swaembada Energi, Kementerian BUMN Dukung Pertamina Peluas Bisnis Melalui Strategi Pertumbuhan Ganda

Senin 20 Jan 2025 - 19:44 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - PT Pertamina (Persero) mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam upaya memperluas bisnisnya melalui strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy). 

Rencana ini sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan hingga tahun 2029 dan juga mendukung misi Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mencapai kemandirian energi nasional serta swasembada energi.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, menyampaikan bahwa strategi dan rencana bisnis perusahaan untuk mencapai ketahanan energi nasional telah mendapat dukungan kuat dari Kementerian BUMN. Dalam upaya ini, Pertamina menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan operasional dan mengejar target bisnis.

“Dukungan dari Menteri BUMN sangat penting untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Kami juga mengimbau seluruh anak perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan ini,” kata Fadjar.

BACA JUGA:Prabowo Optimistis Indonesia Capai Swasembada Energi dan Bebas Impor BBM dalam 5 Tahun

BACA JUGA:Mentan Amran Ajak Petani Jagung Pulut Lokal untuk Mendukung Swasembada Pangan

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan ganda, Pertamina berfokus pada dua pilar utama: pengoptimalan produksi minyak dan gas bumi, serta pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang rendah karbon. Hingga kini, Pertamina telah mencatatkan produksi migas mencapai 1,05 juta BOEPD (barel setara minyak per hari), dengan rincian produksi minyak sebanyak 556 ribu BOPD (barel minyak per hari) dan gas sebanyak 2,86 miliar SCFD (standar kaki kubik per hari).

Pertamina juga terus meningkatkan kualitas kilang dan merampungkan proyek-proyek pengembangan kilang baru, seperti proyek pembangunan kilang Balikpapan yang kini telah mencapai 92 persen dari target pembangunan.

“Dengan upaya optimalisasi kilang, Indonesia kini sudah lebih mandiri dalam penyediaan avtur dan solar,” jelas Fadjar.

Selain itu, Pertamina memperluas akses energi ke seluruh wilayah Indonesia melalui program BBM 1 Harga yang mencakup 573 titik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Untuk daerah yang jauh dari SPBU, Pertamina juga menyediakan 6.703 outlet Pertashop serta meluncurkan program one village one outlet (OVOO) untuk memastikan pasokan LPG ke 96 persen desa di Indonesia.

BACA JUGA:Dukung Pembangunan Nasional, Badan Bank Tanah Targetkan Pengelolaan 140.000 Hektare pada 2025

BACA JUGA:Lindungi Petani, Pupuk Indonesia Perketat Pengawasan Pelanggaran HET Pupuk Subsidi

Fadjar menambahkan, digitalisasi infrastruktur pemasaran juga terus diperkuat guna memastikan distribusi energi yang lebih efisien dan terjangkau bagi masyarakat.

Selain fokus pada energi fosil, Pertamina juga berkomitmen pada pengembangan energi rendah karbon. Hingga saat ini, perusahaan telah mengoperasikan kapasitas terpasang energi baru terbarukan sebesar 2.502 MW dan memproduksi energi geotermal sebesar 4,6 GWh.

Pertamina juga menjadi pelopor dalam perdagangan karbon di Indonesia, dengan pangsa pasar nasional sebesar 95 persen, yang turut mendukung program dekarbonisasi pemerintah dan target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Kategori :