PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Faktor kultural menjadi penyebab tingginya angka putus sekolah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Masyarakat di Bangka Belitung lebih memilih anak-anak mereka untuk bekerja di sektor pertambangan timah daripada melanjutkan pendidikan di sekolah.
Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti usai diskusi dengan guru-guru di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu 19 Januari 2025.
"Ini menjadi tantangan besar bagi kita semua. Masyarakat harus lebih menyadari pentingnya pendidikan sebagai sarana meraih masa depan yang lebih baik," ujar Abdul Mu'ti seperti dilansir dari Antara Babel.
BACA JUGA: Waspada Cuaca Ekstrem di Babel: Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengancam
Mendikdasmen mengungkapkan bahwa permasalahan ini bukan hanya terjadi di Kepulauan Babel, tetapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia.
Di mana tradisi dan kebiasaan masyarakat yang lebih mengutamakan sektor pekerjaan fisik, seperti pertambangan, menjadi pilihan utama dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan formal.
Sementara itu, Pj Gubernur Sugito, juga mencatat bahwa angka putus sekolah di daerah tersebut tergolong tinggi.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang tua yang mengajak anak-anak mereka untuk bekerja di sektor pertambangan, perkebunan, atau perikanan.
BACA JUGA:Fakhruddin Serukan Pengembalian Uang Korupsi Timah untuk Pembangunan Babel
"Kita terus mengedukasi masyarakat, terutama orang tua, tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka. Terlebih lagi, kita sedang menuju era reformasi ekonomi yang membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama melalui pendidikan vokasi," ujar Sugito.
Berdasarkan laporan yang diterima pada tahun 2024, angka partisipasi kasar untuk jenjang pendidikan di Kepulauan Babel menunjukkan hasil yang cukup baik.
Jenjang SD/MI mencapai 106,47 persen, SMP/MTs 88,74 persen, dan SMA/MA/SMK 87,02 persen, yang melampaui capaian rata-rata tingkat nasional. Namun, jenjang SMP/MTs masih sedikit di bawah rata-rata nasional.
Sementara itu, rata-rata harapan lama sekolah di Babel tercatat 12,29 tahun, sementara angka rata-rata lama sekolah adalah 8,33 tahun.
BACA JUGA:Kejati Babel Tangkap Buronan Kasus Korupsi, Setelah 12 Tahun DPO