BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - Tokoh masyarakat Tionghoa Kabupaten Belitung, Ayie Gardiansyah meyakini Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili dengan shio Naga Kayu akan membawa keberuntungan.
Dalam hal ini bagi warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Belitung. "Kalau mau membuka usaha atau bisnis baru di tahun Naga Kayu ini hokinya bagus," kata Ayie Gardiansyah, Rabu 7 Februari 2024.
Ia mengatakan, selain itu shio Naga Kayu juga melambangkan simbol kekuatan, keberuntungan, keberanian, dan kebijaksanaan. "Hal ini tidak terlepas dari karakter Naga yakni keras, gagah, kuat, dan bijaksana," ujarnya.
Namun menurut Ayie Gardiansyah, untuk mencapai kesuksesan dan keberuntungan tersebut tentunya harus dilakukan dengan penuh perjuangan dan kerja keras.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Jokowi Minta TNI-Polri & BIN Netral Jaga Kedaulatan Rakyat
BACA JUGA:Tahun Naga 2024, Apa Makna di Balik Shio dan Tradisi Imlek?
"Tahun Shio Naga Kayu ini juga bisa dikatakan dengan tahun-tahun penuh perjuangan jadi untuk mencapai kemakmuran itu harus berjuang dengan gigih dan keras," katanya.
Dikatakannya lagi, masyarakat harus berjuang lebih gigih dan kuat lagi di tengah kondisi kelesuan ekonomi yang dihadapi oleh dunia dan Indonesia setelah badai pandemi Covid-19.
"Namun Imlek 2575 Kongzili kali ini saya pastikan akan tetap lebih meriah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," ujar tokoh masyarakat Tionghoa Belitung itu.
Ia menambahkan, guna menyambut pelaksanaan tahun baru Imlek 2575 masyarakat Tiongho di Belitung juga melakukan sejumlah persiapan seperti membersihkan dan menghias rumah.
BACA JUGA:Jarang Disadari, Ini Tanda Seseorang Mengalami Stres
BACA JUGA:Kemeriahan Tahun Baru Imlek 2024 yang Kian Terasa
"Maknanya adalah di tahun yang baru harus bersih dan diisi dengan yang baru, saya rasa sama dengan umat Muslim ketika mau lebaran juga bersih-bersih rumah," kata Ayie.
Ia kembali berharap, tahun baru Imlek 2024 atau 2575 Kongzili membawa kedamaian, keberuntungan, dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia ke depannya.
"Apalagi ini di tahun politik kita harus tetap merawat rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Berbeda pilihan adalah hal yang biasa jangan sampai terjadi perpecahan (disintegrasi) bangsa karena berbeda pilihan," tandasnya.