BELITOGNEKSPRES.COM - Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, menggarisbawahi berbagai tantangan yang muncul menjelang pelaksanaan Kongres ke-VI PDIP.
Dalam pidato politiknya pada peringatan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari, Megawati mengungkapkan adanya upaya pihak tertentu yang berusaha mengincar posisi Ketua Umum PDIP.
“Berbagai ujian menjelang Kongres ke-VI itu sudah mulai nampak. Hal tersebut sudah biasa kita hadapi sejak zaman Orde Baru,” ujar Megawati, menegaskan bahwa dinamika semacam ini bukan hal baru bagi partai berlambang kepala banteng tersebut.
Megawati mengibaratkan situasi politik saat ini sebagai sebuah “senam politik” yang membutuhkan kedisiplinan, namun tetap fleksibel seperti pencak silat. “Kalau senam kan teratur, satu, dua, tiga, empat. Tapi kalau sudah pencak silat, enggak boleh ketahuan dong gerakannya,” ungkap Megawati sambil memperagakan gerakan silat.
Meski demikian, Megawati menegaskan bahwa dirinya hanya bersedia kembali menjadi Ketua Umum PDIP jika para kader tetap solid dan memiliki semangat perjuangan yang sama. Ia dengan nada berkelakar menolak untuk memimpin kembali jika kader partai tidak menunjukkan keseriusan dan kekompakan.
BACA JUGA:Risma dan Gus Hans Minta MK Diskualifikasi Paslon Khofifah-Emil
BACA JUGA:Megawati Resmi Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby dari PDIP
“Katanya minta saya ketua umum lagi, tapi kalau anak buah saya seperti ini, saya enggak mau,” tegas Megawati. Pernyataannya ini disambut tawa para kader yang hadir.
Lebih jauh, Megawati memprovokasi para kader untuk menegaskan solidaritas mereka terhadap kepemimpinannya. Ketika ditanya apakah mereka mendukung pihak lain yang ingin mengambil alih posisi Ketua Umum, para kader secara serempak menjawab “Tidak.”
Sikap Megawati ini mencerminkan kepercayaan dirinya terhadap loyalitas kader PDIP, sekaligus menjadi peringatan agar mereka tetap solid dalam menghadapi tantangan internal dan eksternal menjelang Kongres. (jpc)