BELITONGEKSPRES.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, oleh-oleh khas yang dibawa pulang jamaah haji maupun umrah asal Indonesia dari Makkah sering kali berasal dari produk buatan Tiongkok.
Namun, kini harapan baru muncul, jamaah haji dan umrah Indonesia di masa depan akan semakin dimudahkan untuk membawa pulang oleh-oleh berupa sovenir buatan UMKM Indonesia.
Langkah besar ini diwujudkan melalui kerja sama antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Lulu Group International. Kemitraan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan layanan bagi jamaah haji dan umrah, tetapi juga memfasilitasi pemasaran produk UMKM Indonesia di Makkah dan Madinah.
Produk-produk yang diusung mencakup berbagai kebutuhan jamaah, seperti makanan bercita rasa khas Indonesia, bumbu tradisional, hingga aneka sovenir hasil karya UMKM tanah air.
BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan 5 Prioritas Strategi Pemanfaatan AI, Apa Saja?
BACA JUGA:Bareskrim Polri Berhasil Tangkap RN di Thailand, Pengendali Pabrik Narkoba di Bali
"Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia, sekaligus mendorong produk dalam negeri menjadi bagian dari ekosistem ibadah di Arab Saudi," ujar Harry Alexander, Anggota Badan Pelaksana BPKH, pada Senin, 23 Desember.
Indonesia merupakan pasar terbesar untuk perjalanan haji dan umrah di dunia. Sepanjang 2023, lebih dari 1,3 juta jamaah umrah berangkat dari Indonesia. Untuk haji, kuota jamaah Indonesia tahun ini mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, yaitu 241 ribu orang. Tahun depan, kuota ini dipatok di angka 221 ribu jamaah.
Potensi ekonomi dari jumlah jamaah yang besar ini menghadirkan peluang signifikan bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar global, terutama di Arab Saudi. Dengan kerja sama ini, produk UMKM Indonesia tidak hanya menjadi oleh-oleh, tetapi juga bagian dari kebutuhan harian jamaah selama menjalankan ibadah.
Kerja sama ini juga mencakup peningkatan layanan setoran awal haji dan penyediaan informasi perhajian di Indonesia melalui jaringan toko Lulu. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem haji secara keseluruhan, memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia, dan mendorong UMKM untuk bersaing di pasar internasional.
BACA JUGA:Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Berdampak Luas, Lebih dari Sekadar Atasi Stunting
BACA JUGA:PDIP Minta Pemerintah Kajian Ulang Rencana Kenaikan PPN 12 persen
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Jeddah, pada 19 Desember, menandai dimulainya era baru untuk mempromosikan produk lokal Indonesia.
Turut hadir dalam prosesi tersebut Anggota Dewan Pengawas BPKH M. Dawud Arif Khan, Mudir BPKH Limited Sidiq Haryono, Direktur Lulu Group International, serta Direktur ITPC Jeddah.
Dengan sinergi ini, bukan hanya kualitas layanan jamaah yang meningkat, tetapi juga kebanggaan terhadap produk dalam negeri yang akan lebih dikenal di kancah internasional. (jpc)