BELITONGEKSPRES.COM - Saleh Abdurrahman, anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menjaga kelancaran penyaluran BBM Satu Harga. Hingga kini, terdapat 583 lembaga penyalur yang beroperasi di seluruh Indonesia.
"Dari BPH Migas, kami akan terus memantau distribusi BBM di setiap wilayah, menyesuaikan alokasi kuota dengan kebutuhan masyarakat agar konsumen yang berhak mendapatkan jenis BBM tertentu, seperti solar, dapat terpenuhi," ungkap Saleh pada peresmian serentak enam penyalur BBM Satu Harga di klaster Sumatera dan Kalimantan, yang berlangsung di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, pada Rabu, 18 Desember.
Saleh menjelaskan bahwa sejak 2017, pemerintah telah berhasil membangun total 583 lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia, sesuai dengan target yang ditetapkan. Di Sumatera Barat sendiri, terdapat sembilan penyalur yang telah beroperasi.
Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo, menyampaikan apresiasi atas kehadiran penyalur BBM Satu Harga di wilayah Kapur IX. Dia menjelaskan bahwa sebelumnya, masyarakat harus menempuh jarak 35 km untuk mencapai SPBU terdekat.
BACA JUGA:Jamin Kelayakan Konsumsi, OIKN Inspeksi Keamanan Pangan di Ibu Kota Nusantara
BACA JUGA:Pemerintah Pertimbangkan Kembali Sistem Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD
Dengan adanya penyalur baru ini, masyarakat di Kapur IX, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pekebun, kini bisa mendapatkan BBM dengan lebih mudah dan dengan harga yang lebih terjangkau. Harga solar subsidi yang sebelumnya Rp10.000 per liter kini menjadi Rp6.800 per liter.
Freddy Anwar, Executive General Manager Regional Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta BPH Migas, yang telah mendukung pelaksanaan program BBM Satu Harga.
Dia menekankan bahwa keberadaan program ini telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan memastikan penyediaan energi yang adil bagi masyarakat.
Peresmian penyalur baru ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas dan Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad, serta perwakilan dari Pertamina Patra Niaga. (ant)