1,5 Bulan Menjabat, Gus Miftah Ngaku Belum Terima Gaji dan Tidak Memanfaatkan Fasilitas Negara

Miftah Maulana Habiburrahman menegaskan pengunduran dirinya dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan telah direnungkan mendalam. -Olena Wibisana-Beritasatu.com

BELITONGEKSPRES.COM - Penceramah kondang Miftah Maulana Habiburrahman, yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden untuk kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Dalam pengumumannya, Gus Miftah menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak mana pun.

"Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dengan penuh kerendahan hati. Ini adalah keputusan yang telah saya renungkan dengan mendalam demi rasa cinta dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ungkap Gus Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat 6 Desember.

Meski hanya menjabat selama 1,5 bulan, Gus Miftah mengaku belum menerima gaji dan tidak memanfaatkan fasilitas negara, termasuk rumah dinas. Bahkan, barang-barang pribadi yang sering diasosiasikan dengannya, seperti jam tangan mewah, ditegaskannya bukan berasal dari fasilitas negara.

Keputusan mundur ini, menurut Presiden Prabowo Subianto, adalah wujud tanggung jawab dan sikap kesatria yang patut dihargai.

"Beliau menyadari kesalahannya dan segera mengambil langkah untuk bertanggung jawab. Ini adalah sikap yang jarang kita temui di Indonesia," ujar Prabowo dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat malam.

BACA JUGA:Rencana PPN 12 Persen Memicu Kekhawatiran Kenaikan Harga Obat

BACA JUGA:Airlangga Tegaskan Bahan Pokok dan Biaya Pendidikan Tak Kena PPN 12 Persen

Prabowo juga menekankan bahwa kesalahan Gus Miftah bukanlah bentuk niat buruk atau penghinaan, melainkan murni kekeliruan ucapan. "Saya kenal beliau, niatnya baik, mungkin gaya bahasanya terlepas. Tapi, kita harus menghargai sikap kesatria yang beliau tunjukkan," tambahnya.

Langkah Gus Miftah ini menjadi sorotan, tidak hanya karena keberaniannya mengambil tanggung jawab, tetapi juga karena menjadi contoh nyata bagaimana seorang pejabat bisa bertindak secara etis dan transparan di tengah sorotan publik. (beritasatu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan