Kenali 7 Tanda Sikap Manipulatif yang Sering Terjadi di Sekitar Kita
Ilustrasi: Kenali 7 Tanda Sikap Manipulatif yang Sering Terjadi di Sekitar Kita--freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Sikap manipulatif sering kali tersembunyi di balik perilaku yang tampak biasa saja. Namun, dampaknya dapat sangat merugikan, terutama pada kesejahteraan emosional dan mental korbannya.
Mulai dari gaslighting hingga humor agresif, manipulasi ini bisa memengaruhi siapa saja dan merusak dinamika hubungan yang sehat.
Berikut ini tujuh tanda seseorang memiliki sikap manipulatif yang perlu diwaspadai seperti dilansir dari laman verywellhealth.com, Minggu 5 Januari 2025:
1. Gaslighting
Gaslighting adalah salah satu taktik manipulatif paling berbahaya. Pelaku akan memutarbalikkan fakta, menyangkal ucapannya sendiri, hingga membuat korban meragukan persepsi dan realitasnya. Akibatnya, korban kehilangan kepercayaan diri dan menjadi lebih rentan terhadap pengaruh manipulator.
BACA JUGA:8 Kebiasaan Pria yang Menunjukkan Rendahnya Integritas: Waspadai Tanda-Tanda Ini
2. Love Bombing
Pada awalnya, perhatian dan kasih sayang yang berlebihan mungkin terasa menyenangkan. Namun, jika terlalu cepat dan intens, ini bisa menjadi tanda love bombing. Pelaku sering menggunakan taktik ini untuk menciptakan ketergantungan emosional, mengisolasi korban dari lingkungan sosialnya, dan mengambil alih kendali hubungan.
3. Tindakan Pasif-Agresif
Sikap pasif-agresif ditandai dengan tindakan atau ucapan yang tidak konsisten. Misalnya, seseorang mungkin menunjukkan ketidakpuasan secara tidak langsung melalui komentar sinis atau menghindari percakapan penting. Perilaku ini membingungkan korban dan membuat mereka sulit memahami maksud sebenarnya.
4. Mengkritik dan Menghakimi
Manipulator sering menggunakan kritik tajam untuk merendahkan harga diri korban. Mereka mungkin menyerang penampilan, kepribadian, atau situasi hidup korban untuk menciptakan ketergantungan emosional. Dengan merasa rendah diri, korban menjadi lebih mudah dikendalikan.
5. Menyalahkan Orang Lain
Untuk menghindari tanggung jawab, manipulator cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi. Ini membuat korban merasa bersalah meski tidak melakukan kesalahan. Taktik ini digunakan untuk mengalihkan perhatian dan memperkuat kontrol manipulator atas situasi.