Kementerian PUPR Berhasil Membangun 10,2 Juta Unit Rumah Melalui Program Sejuta Rumah

Warga bersepeda motor melintas di salah satu perumahan subsidi di Rangkasbitung, Lebak, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/tom.--

BELITNGEKSPES.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah berhasil membangun 10,2 juta unit rumah dalam Program Sejuta Rumah yang digagas selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pencapaian ini tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetapi juga melibatkan berbagai fasilitas seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Dari total 10,2 juta unit rumah, ini mencakup semua program, termasuk FLPP," ungkap Basuki di Jakarta pada hari Jumat. 

Program Sejuta Rumah telah sukses mewujudkan sejumlah hunian, dengan rincian tambahan 1,49 juta unit rumah melalui program Rumah Swadaya dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), serta 40.347 unit rumah khusus dan 71.731 unit rumah susun.

BACA JUGA:BNPT dan Kemenhan Jalin Kerjasama untuk Cegah Paham Radikalisme di Kalangan Pemuda

BACA JUGA:Indonesia Mampu Mengintegrasikan Prinsip Ekonomi Syariah ke Kebijakan Fiskal Nasional

Salah satu proyek terbaru yang diresmikan adalah Rusun Universitas Muhammadiyah Sorong, yang terdiri dari satu tower dengan tiga lantai dan menyediakan 43 unit untuk menampung 168 mahasiswa. 

Menurut Basuki, pencapaian ini mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam program perumahan, termasuk peningkatan FLPP yang terus berlanjut.

Basuki juga menyinggung rencana pemisahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat dalam pemerintahan mendatang, yang diharapkan akan memberikan fokus lebih dalam mencapai target Program Tiga Juta Rumah. "Dengan pemisahan ini, kita dapat lebih berkonsentrasi pada pencapaian program ke depan," katanya.

Kementerian PUPR berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan. Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi selama periode 2014-2024, kementerian ini telah menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan mendukung pertumbuhan ekonomi. 

BACA JUGA:Kilang Pertamina Internasional Tingkatkan Kemandirian Industri Nasional Lewat Proyek RDMP

BACA JUGA:Pembiayaan Kendaraan Listrik Meningkat, OJK Catat Rp29,07 Triliun hingga Agustus 2024

Basuki menegaskan bahwa infrastruktur dasar, seperti penyediaan air bersih, jalan, jembatan, perumahan, sanitasi, dan irigasi, merupakan modal penting dalam mendukung perekonomian nasional. "Infrastruktur dasar adalah fondasi untuk pertumbuhan ekonomi," tutupnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan