BNPT dan Kemenhan Jalin Kerjasama untuk Cegah Paham Radikalisme di Kalangan Pemuda

Kegiatan silaturahim Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Jakarta, Kamis (3/10/2024). (ANTARA/HO-BNPT RI)--

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam upaya mencegah penyebaran paham intoleransi dan radikalisme di kalangan generasi muda. 

Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono menegaskan pentingnya sinergi ini untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air di kalangan pemuda.

"Kami sepakat untuk bersinergi demi menumbuhkan semangat cinta tanah air dalam rangka pencegahan terorisme," ungkap Eddy Hartono saat berkunjung ke Kemenhan, yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan).

Sebagai bagian dari kolaborasi ini, BNPT dan Kemenhan telah melaksanakan seminar wawasan kebangsaan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, yang berfungsi sebagai penangkal radikalisme. 

BACA JUGA:Kisah Tubagus Joddy: Sopir Maut Vanessa Angel Bebas, Jalani Hukuman Tanpa Pengacara

BACA JUGA:Merayakan HUT ke-79 TNI: Istana Garuda Hadir di Monas

Dua seminar telah dilaksanakan pada tahun 2024 di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sebagai upaya awal dalam memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda.

Eddy menekankan bahwa kunjungan ini adalah langkah penting dalam memperkuat kerja sama yang telah terjalin sejak 2018. Kerja sama ini mencakup program sinergisitas antarkementerian serta pembinaan karakter bela negara bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di BNPT.

Sementara itu, Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra, Wamenhan, menyoroti bahwa isu terorisme adalah tanggung jawab semua komponen bangsa. 

Ia menggarisbawahi bahwa radikalisme dan terorisme dapat mengancam keamanan nasional, sehingga kolaborasi lintas sektoral sangat penting untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan terorisme dan menjaga stabilitas keamanan negara.

BACA JUGA:Waspada! Jenis Narkoba Baru Mengintai Remaja

BACA JUGA:Menkominfo Budi Arie Setiadi Diskusikan Investasi Google untuk Pusat Data di Indonesia

"Terorisme adalah urusan kita semua. Kami berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik," tegas Herindra.

Pertemuan ini juga berfungsi sebagai momen bagi kedua pemimpin untuk bertukar pandangan mengenai perkembangan terbaru dalam ancaman radikalisme dan terorisme. Ancaman ini dapat merusak kedaulatan negara serta sistem pertahanan dan keamanan nasional. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan rasa kebangsaan dan bela negara, serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila demi terwujudnya ketahanan nasional yang lebih baik. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan