Respons Bencana Alam di Belitung, Personel BPBD Dilatih Rakit Jembatan Darurat Bailey

Pelatihan merakit jembatan darurat Bailey di Pos Damkar BPBD Kabupaten Belitung (ANTARA/Kasmono/Apriliansyah)--

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM  - Personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung sedang melaksanakan latihan untuk merakit jembatan darurat Bailey.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel BPBD Belitung dalam membangun jembatan darurat sebagai respons terhadap bencana alam.

Agus Supriadi, Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, menjelaskan bahwa jembatan Bailey merupakan struktur baja ringan yang sangat fleksibel dan dapat dipindahkan dengan mudah.

"Kami berharap bahwa melalui pelatihan ini, personel BPBD Belitung akan memiliki keterampilan untuk merakit dan membangun jembatan Bailey jika diperlukan dalam situasi darurat," ujar Agus pada Rabu, 26 Juni 2024.

BACA JUGA:Pemetaan Kerawanan Pilkada 2024, Bawaslu Belitung Cegah Konflik dan Pelanggaran

BACA JUGA:Belitung Kecolongan, Penyelundupan Pasir Timah ke Pulau Bangka Kembali Terjadi

Menurut Agus, pelatihan pemasangan jembatan darurat ini diselenggarakan oleh BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) di Pos Damkar BPBD Belitung. 

Peserta sosialisasi berasal dari berbagai sektor, termasuk perwakilan dari BPBD Babel, BPBD Belitung, DPUPR Babel, DPUPR Belitung, dan DPUPR Belitung Timur. 

"Total peserta pelatihan mencapai 70 orang. PT. Indo Trans Konstruksi menyediakan infrastruktur jembatan Bailey untuk keperluan pelatihan ini," jelas Agus.

Menurut Agus, kemampuan merakit dan membangun jembatan darurat Bailey sangat penting bagi personel BPBD Kabupaten Belitung. 

Hal ini dikarenakan wilayah Kabupaten Belitung rentan terhadap ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. 

BACA JUGA:Puncak HANI 2024 di Belitung, Komitmen Bersama BNNK Melawan Narkoba

BACA JUGA:Pionir Bentuk CSIRT di Babel, Pemkab Belitung Komitmen untuk Lawan Kejahatan Siber

"Ancaman ini bisa merusak jembatan yang digunakan oleh masyarakat dan menghambat akses transportasi ke area atau daerah tertentu," ungkap Agus.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan