Ahli Kesehatan Ungkap Dampak Judi Online pada Anak, Pengawasan Orang Tua Sangat Penting!
Dr dr Bernie Medise, SpA(K), dokter spesialis tumbuh kembang anak sekaligus Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)-@berniemedise/Instagram ---
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Penyebaran judi online di Indonesia kini telah merambah ke kelompok usia yang sangat muda, termasuk anak-anak.
Hadi Tjahjanto, Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online, mengungkapkan bahwa sekitar 2 persen dari total pemain judi online di Indonesia adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, yang berarti sekitar 80.000 anak terlibat dalam aktivitas ini.
Lebih lanjut, sekitar 11 persen atau 440.000 pemain judi online berusia antara 10 hingga 20 tahun. Angka-angka ini menimbulkan kekhawatiran serius, baik bagi pemerintah maupun para orang tua.
Dampak buruk dari judi online terhadap anak-anak sangat mengkhawatirkan, terutama karena kecanduan dapat memicu perilaku menyimpang.
BACA JUGA:Mengatasi Anemia: 6 Cara Efektif Meningkatkan Kadar Hemoglobin Secara Alami
BACA JUGA:Rahasia Kulit Cantik: Manfaat Air Mawar yang Wajib Kamu Tahu
Dr. dr. Bernie Medise, SpA(K), seorang dokter spesialis tumbuh kembang anak dan Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menekankan bahwa judi online memberikan efek adiktif yang kuat, bahkan pada orang dewasa yang sudah memahami risikonya.
"Pada orang dewasa saja yang sudah mengenal judi online, banyak yang kesulitan untuk berhenti karena kurangnya regulasi diri," ujar Dr. Bernie dalam sebuah wawancara di Jakarta pada 22 Juni 2024.
Dia mencatat bahwa kecanduan judi online dapat mendorong perilaku ekstrem, seperti pembakaran, pencurian, perampokan, hingga tindakan bunuh diri. Efek adiktif ini memicu pemain untuk terus bermain, meskipun peluang untuk kalah sebenarnya sangat besar.
Dr. Bernie menambahkan bahwa dampak judi online pada anak-anak jauh lebih serius karena otak mereka masih dalam tahap perkembangan.
Prefrontal korteks, bagian otak yang berfungsi untuk mengambil keputusan dan menentukan mana yang baik dan buruk, belum sepenuhnya berkembang hingga usia 23-24 tahun. "Anak-anak yang penasaran dan menganggap judi online sebagai hiburan mudah terjerumus ke dalam perangkap ini," jelasnya.
BACA JUGA:Sering Lupa dengan Hal Sepele? Atau Sulit Berkonsentrasi? Ini 4 Nutrisi Penting yang Diperlukan Otak
BACA JUGA:Empat Jenis Ikan yang Bermanfaat untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak, Apa Saja?
Akibatnya, anak-anak yang kecanduan judi online tidak hanya kehilangan waktu berharga yang seharusnya digunakan untuk belajar, tetapi juga mengalami gangguan tidur dan perkembangan yang terganggu.