Polisi Tangkap 12 Tersangka Kasus Kejahatan di Basel, Salah Satunya di Bawah Umur
Konferensi pers pengungkapan tindak pidana kejahatan dengan 12 tersangka di Polres Basel, Rabu, 1 Mei 2024--
BELITONGEKSPRES.COM, TOBOALI - Kepolisian Resort (Polres) Bangka Selatan (Basel) telah berhasil mengungkap serangkaian tindak kejahatan yang melibatkan 12 tersangka selama sebulan terakhir.
Hal itu disampaikan oleh Kabag OPS Polres Basel, Kompol Elphiadi dalam konferensi pers pengungkapan tindak pidana kejahatan Rabu, 1 Mei 2024. Serangkaian kasus yang berhasil diungkap mencakup berbagai jenis kejahatan seperti Curat, Curas, Curanmor, KDRT, dan Narkoba.
"Pada hari ini, kami menggelar konferensi pers untuk mengumumkan pengungkapan beberapa kasus dengan total 12 tersangka yang berhasil kami amankan, di antaranya termasuk seorang anak di bawah umur," ungkap Kompol Elphiadi.
Dari 12 tersangka tersebut, disebutkan bahwa 4 di antaranya terlibat dalam kasus narkoba, dengan 3 laporan polisi dan penyitaan barang bukti sebanyak 43 paket sabu dengan berat total 95,59 gram. Selain itu, terdapat juga 2 tersangka dalam kasus Curat dengan barang bukti uang sejumlah 554 ribu rupiah dan beberapa barang bukti lainnya.
Satu tersangka terlibat dalam kasus Curanmor dengan barang bukti berupa sepeda motor yang telah dipreteli, serta satu mobil pick up warna hitam. Kasus lainnya termasuk Curas dengan barang bukti berupa 8 jenjang buah sawit dan satu pelaku penadah hasil pencurian, yakni satu unit Handphone.
BACA JUGA:Warga Laporkan Dugaan Keterlibatan Mafia Tanah ke Kejari Pangkalpinang
BACA JUGA:Adanya Mafia Tanah di Kota Pangkalpinang Jadi Sorotan, Dari Pengusaha hingga Pengacara Terlibat?
"Kami juga menangani satu kasus KDRT yang melibatkan satu pelaku. Semua tersangka ini akan terus diselidiki lebih lanjut," jelasnya.
Namun, dari 12 tersangka tersebut, satu di antaranya adalah seorang anak di bawah umur, sementara dua lainnya merupakan mantan residivis yang tampaknya belum belajar dari proses hukum sebelumnya.
Berbagai faktor menjadi penyebab terjadinya tindak kejahatan ini, mulai dari masalah ekonomi, kebiasaan, hingga tekanan dari pergaulan yang negatif. "Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua pelaku kejahatan adalah penjahat sejati," tambahnya.
"Kami akan terus bertindak tegas terhadap siapapun yang melakukan kejahatan. Kami tidak akan memandang bulu, tetapi akan tetap menjalankan aturan yang telah ditetapkan," tandasnya.