Mengenal Buah Kepel, Banyak Manfaat untuk Kesehatan dan Kecantikan, Salah Satunya Masalah Bau Badan
Buah yang menjadi simbol identitas Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki banyak manfaat untuk Kesehatan. (dok.jogjaprov)--
BELITONGEKSPRES.COM, Buah kepel, juga dikenal dengan nama ilmiah Stelechocarpus burahol, menjadi simbol identitas Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan Keputusan Gubernur Kepala DIY No. 385/KPTS/1992 tentang Identitas Flora dan Fauna DIY.
Meskipun belum masuk dalam daftar flora yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 dan belum terdaftar dalam IUCN Red List, keberadaan buah ini semakin langka.
Pohon kepel sebenarnya tersebar luas di berbagai provinsi di Indonesia dan dikenal dengan sejumlah nama seperti pohon kecindul, simpol, burahol, dan turalok. Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini dikenal sebagai Kepel Aple.
Buah ini memiliki rasa manis dengan daging berwarna kekuningan hingga kecoklatan yang melapisi bijinya yang cukup besar. Umumnya, tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Pohon buah kepel dapat tumbuh hingga ketinggian 25 meter dan memiliki diameter batang mencapai 40 cm. Kulit pohon kepel sering kali memiliki tonjolan-tonjolan yang dihasilkan oleh bekas pertumbuhan buah dan bunga, karena buah dan bunga dapat tumbuh langsung di batang pohon.
BACA JUGA:Ibu Hamil Wajib Tau! 5 Manfaat Minum Susu Kedelai untuk Kesehatan Saat Mengandung
BACA JUGA:Meski Mirip, Ini Perbedaan Flu Musiman dan Flu Singapura
Menurut budayajogja, pada Jumat, 5 April, daun pohon kepel memiliki bentuk memanjang atau lonjong dengan ujung meruncing, dengan panjang berkisar antara 12 hingga 27 cm dan lebar antara 5 hingga 9 cm.
Bunga kepel biasanya memiliki aroma harum yang khas dan bersifat soliter, dengan bunga jantan terletak di bagian atas atau cabang yang lebih tua, terkumpul dalam kelompok berjumlah 8 hingga 16, sementara bunga betina hanya muncul di bagian bawah pohon.
Buah kepel berbentuk bulat dengan ujung meruncing, berwarna coklat keabu-abuan yang kemudian berubah menjadi coklat tua saat matang. Nama 'kepel' sendiri berasal dari ukurannya yang seukuran dengan kepalan tangan orang dewasa.
Meskipun demikian, buah ini memiliki makna filosofis yang dalam sebagai simbol kesatuan dan integritas mental serta fisik, dikarenakan keberatannya yang sebanding dengan kepalan tangan manusia.
Sejak zaman keraton, buah kepel telah dimanfaatkan oleh para putri untuk mengatasi bau badan dan sebagai parfum tubuh, juga diyakini memiliki fungsi sebagai alat kontrasepsi atau KB.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele Sariawan Tak Kunjung Sembuh, Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Lidah
BACA JUGA:Tetap Puasa dalam Keadaan Mudik? Tentu Bisa, Ini Tips Sehat dan Aman Meski dalam Perjalanan Jauh