Penyakit Lato-lato Serang Ratusan Ekor Sapi di Babel

Ilustrasi: Penyakit Lato-lato yang menyerang sapi di Babel--

BELITONGEKSPRES.COM, PANGKALPINANG - Ratusan ekor sapi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini harus berhadapan serangan Lumpy Skin Disease (LSD) atau yang dikenal sebagai penyakit lato-lato.

Kabar penularan penyakit Lato-lato terhadap hewan sapi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel,  Edi Romdoni, pada Selasa 27 Februari 2024.

"Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel telah bergerak cepat untuk menangani, mencegah penularan, dan membatasi penyebaran penyakit LSD ini," ungkap Edi Romdoni.

Lebih dari ratusan kasus penyakit LSD, yang ditandai dengan benjolan pada kulit sapi, telah dilaporkan tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bangka Tengah dengan 212 kasus, Bangka sebanyak 90 kasus, dan Bangka Barat dengan 14 kasus.

BACA JUGA:Bulog Klaim Sukses Menjual 300 Ton Beras SPHP di Babel

BACA JUGA:Rudianto Tjen Pimpin Perolehan Suara Pileg DPR RI Dapil Babel

"Deteksi dini, pelaporan yang cepat, dan penanganan yang efektif oleh petugas lapangan menjadi kunci untuk memastikan penyakit ini tidak meluas dan kasusnya bisa segera ditangani," tambah Edi Romdoni.

Ia menegaskan bahwa observasi dan identifikasi penyakit hewan menular melalui surveilans dan penyelidikan adalah langkah penting dalam merumuskan kebijakan pengendalian dan penanggulangan penyakit.

"Kemampuan untuk mendeteksi secara cepat memungkinkan respons yang lebih efisien dari petugas lapangan dalam mengendalikan situasi penyakit pada hewan sapi ini," tandas Edi Romdoni.

Di sisi lain, Correy Wahyu Adi S, Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel, menjelaskan tentang cara penularan dan penyebaran penyakit pada sapi.

BACA JUGA:Membawa Senjata Tajam, 16 Remaja Ditangkap Saat Hendak Tawuran

BACA JUGA:Panduan Lengkap Cara Cairkan Saldo BPJS Ketenagakerjaan

Virus LSD dapat dengan cepat menyebar dari sapi ke sapi melalui kontak langsung, seperti sentuhan dan gigitan serangga penghisap darah seperti nyamuk, caplak, dan lalat. 

Penularan lato-lato tersebut juga dapat terjadi melalui kontaminasi dari induk hewan sapi yang sakit kepada anaknya dalam kandungan atau melalui air susu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan