Hakim Vonis Bebas Anak Pengusaha Timah Bangka, JPU Ajukan Kasasi

Reporter: Yudiansyah |

Editor: Yudiansyah |

Senin , 02 Dec 2024 - 22:03

Ryan Susanto memeluk ibunya setelah divonis bebas oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Pangkalpinang, Senin 2 Desember 2024--Babel Pos

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM – Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Pangkalpinang memutuskan vonis bebas untuk Ryan Susanto alias Afung, anak dari Sung Jauw, seorang pengusaha timah asal Belinyu, Kabupaten Bangka.

Vonis bebas tersebut dibacakan dalam sidang putusan di Pengadilan Tipikor Pangkalpinang, Senin, 2 Desember 2024. Sebelumnya, Ryan Susanto dituntut hukuman 16 tahun 6 bulan penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Sidang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Dewi Sulistiarini, dengan dua hakim anggota, Warsono dan M Takdir. Dalam putusannya, hakim menyatakan bahwa Ryan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi.

Menanggapi putusan tersebut, JPU Noviansyah langsung mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). “Sesuai SOP, jika ada putusan bebas, langkah kami berikutnya adalah kasasi,” ujar Noviansyah usai sidang.

Noviansyah menegaskan, putusan vonis ini akan ditinjau ulang, terutama terkait pertimbangan yang digunakan majelis hakim Pengadilan Tipikor. “Kami akan mempelajari lebih lanjut putusan tersebut.

Harapannya, kasasi di MA yang diajukan nantinya menghasilkan keputusan berbeda. "Waktu masih cukup untuk melakukan kajian mendalam sebelum mengajukan kasasi,” tambahnya.

Salah satu poin pertimbangan hakim adalah terkait status Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut hakim, PNBP dalam kasus ini masih bersifat potensial dan belum masuk ke kas negara. "Negara tidak dapat menarik penerimaan dari aktivitas ilegal atau yang tidak berizin," jelasnya.

Langkah kasasi menjadi harapan baru bagi JPU Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangka Cabang Belinyu untuk mengejar keadilan atas dugaan kasus korupsi perambahan hutan yang menarik perhatian publik ini.

Hakim Warsono Sampaikan Dissenting Opinion

Dalam putusan bebas untuk terdakwa Ryan Susanto, salah satu anggota majelis hakim Pengadilan Tipikor Pangkalpinang, Warsono, menyatakan pendapat berbeda atau dissenting opinion.

hakim vonis bebas anak pengusaha timah bangka, jpu ajukan kasasi                            pangkalpinang, belitongekspres.com – majelis hakim pengadilan tipikor pangkalpinang memutuskan vonis bebas untuk ryan susanto alias afung, anak dari sung jauw, seorang pengusaha timah asal belinyu, kabupaten bangka. 
vonis bebas tersebut dibacakan dalam sidang putusan di pengadilan tipikor pangkalpinang, senin, 2 desember 2024. sebelumnya, ryan susanto dituntut hukuman 16 tahun 6 bulan penjara oleh jaksa penuntut umum (jpu).
sidang dipimpin oleh ketua majelis hakim dewi sulistiarini, dengan dua hakim anggota, warsono dan m takdir. dalam putusannya, hakim menyatakan bahwa ryan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi.
menanggapi putusan tersebut, jpu noviansyah langsung mengajukan kasasi ke mahkamah agung (ma). “sesuai sop, jika ada putusan bebas, langkah kami berikutnya adalah kasasi,” ujar noviansyah usai sidang.
baca juga:pengadilan tipikor vonis bebas anak bos timah dari tuntutan 16 tahun penjara
baca juga:sidang korupsi timah: jadwal vonis harvey moeis cs sebelum natal 2024
noviansyah menegaskan, putusan vonis ini akan ditinjau ulang, terutama terkait pertimbangan yang digunakan majelis hakim pengadilan tipikor. “kami akan mempelajari lebih lanjut putusan tersebut. 
harapannya, kasasi di ma yang diajukan nantinya menghasilkan keputusan berbeda. "waktu masih cukup untuk melakukan kajian mendalam sebelum mengajukan kasasi,” tambahnya.
salah satu poin pertimbangan hakim adalah terkait status penerimaan negara bukan pajak (pnbp). menurut hakim, pnbp dalam kasus ini masih bersifat potensial dan belum masuk ke kas negara. "negara tidak dapat menarik penerimaan dari aktivitas ilegal atau yang tidak berizin," jelasnya.
langkah kasasi menjadi harapan baru bagi jpu kejaksaan negeri (kejari) bangka cabang belinyu untuk mengejar keadilan atas dugaan kasus korupsi perambahan hutan yang menarik perhatian publik ini.
baca juga: pengakuan helena lim di sidang korupsi timah: tak terlibat bisnis, justru terjerat
baca juga:as disebut sebagai kolektor besar timah ilegal di belitung, dijual dengan cara cod
hakim warsono sampaikan dissenting opinion
dalam putusan bebas untuk terdakwa ryan susanto, salah satu anggota majelis hakim pengadilan tipikor pangkalpinang, warsono, menyatakan pendapat berbeda atau dissenting opinion.
hakim warsono berpendapat bahwa terdakwa ryan bersalah dalam kasus ini. ia menegaskan bahwa hasil tambang timah dari aktivitas penambangan ilegal merupakan milik negara, sehingga perbuatan tersebut dinilai merugikan negara.
"artinya, ini merugikan negara," ungkap noviansyah, yang juga menjabat kepala cabang kejaksaan negeri (kacabjari) belinyu, mengutip pendapat warsono.
terkait penerimaan negara bukan pajak (pnbp), warsono sependapat dengan dakwaan jaksa penuntut umum (jpu) dan ahli keuangan negara. ia menegaskan bahwa pnbp dari tambang resmi berizin merupakan salah satu sumber pendapatan negara. “pnbp harus masuk ke kas negara jika tambang itu beroperasi secara legal,” tegasnya.
baca juga:anak bos timah dituntut 16 tahun dinilai berlebihan, pengacara seret dua nama lain
baca juga:kasus pertambangan di hutan lindung, anak bos timah terpojok, ahli pidana sebut tipikor
namun, dalam putusan akhir, majelis hakim memutuskan terdakwa ryan susanto alias afung bebas demi hukum. terdakwa dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dalam kasus tindak pidana korupsi terkait usaha pertambangan di kawasan hutan lindung dan produksi di kelurahan bukit ketok, belinyu, bangka, periode maret 2022 hingga juni 2023, bersama riko alias pipin dan yosep.
terdakwa dibebaskan dari semua dakwaan, baik dakwaan primair maupun subsidair. memerintahkan pembebasan terdakwa dari tahanan segera setelah putusan diucapkan. memulihkan hak-hak terdakwa, termasuk kemampuan, kedudukan, harkat, dan martabatnya.
putusan vonis ini menimbulkan perdebatan, terutama karena adanya dissenting opinion yang menunjukkan perbedaan pandangan di antara majelis hakim. sementara itu, jpu tetap mengupayakan kasasi atas putusan tersebut.
jpu dari cabang kejaksaan negeri belinyu, yang dipimpin noviansyah, sebelumnya mengajukan tuntutan berat terhadap terdakwa ryan susanto alias afung, anak dari pengusaha timah sung jauw. ryan dituntut hukuman penjara selama 16 tahun dan 6 bulan.
baca juga:jalani sidang dakwaan, anak bos timah bangka rugikan negara rp 59 miliar 
baca juga:ujian moral hakim di kasus korupsi timah: saksi ahli kritik jerat terhadap swasta
selain hukuman penjara, terdakwa juga dikenakan pidana denda sebesar rp750 juta dengan ketentuan subsider kurungan 3 bulan jika tidak dibayarkan. tak hanya itu, terdakwa juga diwajibkan membayar uang pengganti kerugian negara sebesar rp1.803.850.700. 
jika tidak mampu membayar uang pengganti tersebut, ryan akan menjalani tambahan hukuman penjara selama 8 tahun dan 3 bulan. tuntutan ini mencerminkan upaya jpu untuk menegakkan hukum dalam kasus yang melibatkan aktivitas tambang ilegal dan dugaan kerugian negara yang signifikan. (babel pos)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 3 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan