Luhut Sebut Boeing Berikan Usul Gunakan Software Mereka untuk Menekan Harga Tiket Pesawat
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dirinya telah ditawari oleh Boeing berupa software untuk menjadi solusi menurunkan harga tiket pesawat. --YouTube Setpres
BELITONGEKSPRES.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan adanya peluang kolaborasi inovatif dengan Boeing yang menawarkan solusi berbasis teknologi untuk mengatasi masalah tingginya harga tiket pesawat domestik.
Dalam pertemuan yang sengaja diinisiasi untuk mencari solusi, Boeing memperkenalkan perangkat lunak (software) yang diklaim mampu meningkatkan efisiensi operasional maskapai, seperti Garuda Indonesia, guna menekan biaya operasional dan pada akhirnya menurunkan harga tiket.
"Boeing memberikan usulan menggunakan software mereka agar operasional pesawat dapat dimaksimalkan, sehingga biaya operasional turun. Kalau biaya turun, tentu harga tiket juga bisa ikut turun," ungkap Luhut kepada media usai menggunakan hak pilihnya di Jakarta, Rabu 27 November.
Luhut menambahkan bahwa hasil pertemuannya dengan Boeing telah disampaikan kepada Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Wamildan Tsani Panjaitan. “Sudah saya bicarakan dengan Dirut Garuda. Saya bilang, ini perlu dicoba. Lion Air juga mengaku puas dengan solusi serupa. Kita lihat bagaimana penerapannya nanti,” ujarnya.
BACA JUGA:Penurunan 10 Persen Harga Tiket Pesawat Saat Nataru Jadi Solusi Meringankan Beban Masyarakat
Di sisi lain, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turut mengumumkan penurunan harga tiket pesawat domestik menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang berlaku mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.
Menurut AHY, penurunan harga ini merupakan hasil kerja sama strategis antara Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura, Pertamina, dan maskapai nasional. Langkah tersebut didukung oleh tiga kebijakan utama: potongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50%, diskon harga avtur sebesar 5,3%, dan penurunan fuel surcharge untuk mesin jet sebesar 8%.
“Intervensi ini berhasil menekan harga tiket hingga rata-rata 9,9 persen, atau setara dengan penghematan Rp 157.500 per tiket,” jelasnya. Total estimasi penghematan selama periode liburan mencapai Rp 472,5 miliar, yang akan dirasakan oleh seluruh kategori penumpang, dari layanan full-service hingga no-frills.
Kombinasi intervensi pemerintah dan potensi penerapan teknologi baru dari Boeing mencerminkan upaya terpadu untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap transportasi udara. “Kami harap ini menjadi kabar baik bagi masyarakat, terutama mereka yang ingin berkumpul bersama keluarga di akhir tahun. Selain itu, diharapkan juga dapat menggerakkan sektor ekonomi kreatif,” pungkas Menko AHY. (jpc)