Hendrya Sylpana

UMKM Pilar Penting Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Menteri UMKM Maman Abdurrahman (tengah) menyimak penjelasan tentang produk sepatu dari Tim Inovator Sustainability Project Pertamina Johanes Anton Witono (kiri) dalam Pertamina Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Se-Aprillio Akbar/nym.-ANTARA FOTO

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Meski sering dianggap sebagai sektor yang tidak terlalu diperhitungkan, UMKM memiliki kontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian nasional.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2023 menyebut sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61 persen atau senilai dengan Rp9.580 triliun. Bahkan kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total tenaga kerja.

Jumlah pelaku UMKM pada tahun 2023 tercatat sekitar 66 juta unit dengan daya serap tenaga kerja berkisar 117 juta orang.

Angka-angka tersebut membuktikan bahwa UMKM telah memberikan peluang bagi masyarakat untuk bekerja, baik di sektor formal maupun informal, serta menjadi sarana untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

Peningkatan daya saing produk lokal

BACA JUGA:Masa Depan Ekonomi Indonesia di Era BRICS

Berkat peran UMKM, terjadi pemerataan pembangunan ekonomi karena usaha-usaha kecil ini sering kali berada di luar kota besar. Skala usahanya yang beragam membuatnya fleksibel dalam menghadapi keterbatasan ruang.

UMKM bisa menjadi penggerak utama dalam pembangunan daerah dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Sejalan dengan kampanye "Bangga Buatan Indonesia" yang digagas oleh Pemerintah, UMKM telah menjadi salah satu penggerak, baik dalam hal produksi, pemasaran, maupun inovasi produk.

Sebagian besar produk yang dihasilkan oleh UMKM berasal dari bahan baku lokal dan dibuat oleh tenaga kerja lokal.

Produk-produk tersebut mencakup berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman, tekstil, kerajinan tangan, hingga produk teknologi.

BACA JUGA:Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Tetap Tumbuh dan Tangguh

Kampanye "Bangga Buatan Indonesia" berfokus pada pemberdayaan produk-produk lokal agar masyarakat lebih sadar akan keberadaan dan kualitas produk dalam negeri.

Salah satu dampak positif dari kampanye tersebut adalah dorongan untuk inovasi dan peningkatan kualitas produk.

Untuk bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif, pelaku UMKM diharuskan untuk terus berinovasi dan memperbaiki produk mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan