Masa Depan Ekonomi Indonesia di Era BRICS
Menteri Luar Negeri RI Sugiono tiba di Kazan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024).-Photohost agency brics-russia2024.ru-ANTARA/HO
Dengan adanya investasi dari negara-negara BRICS, Indonesia memiliki kesempatan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor strategis, seperti energi, transportasi, dan manufaktur.
Investasi ini, jika dikelola dengan baik, akan memberikan efek positif pada pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta mendukung tercapainya target pembangunan nasional.
Sektor infrastruktur yang kuat akan memperkuat daya saing Indonesia dan menarik minat investor lain dari seluruh dunia.
BACA JUGA:Program Tiga Juta Rumah untuk Membangun Manusia Indonesia Berkualitas
Selain itu, BRICS dapat menjadi sarana bagi Indonesia untuk mengakselerasi pengembangan teknologi dan industri dalam negeri.
Negara-negara anggota BRICS, terutama China dan India, memiliki kemampuan dalam teknologi tinggi, seperti kecerdasan buatan, manufaktur cerdas, dan energi terbarukan.
Kerja sama teknologi ini akan sangat bermanfaat bagi Indonesia, yang saat ini sedang dalam tahap awal transformasi industri menuju teknologi yang lebih maju.
Melalui transfer pengetahuan dan kolaborasi dalam riset dan pengembangan, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri nasional yang berdaya saing dan inovatif.
Peningkatan penguasaan teknologi ini akan menjadi modal penting dalam membangun industri yang kuat dan mampu bersaing di era globalisasi.
Tantangan Tersendiri
BACA JUGA:High Context & Low Context, Mana Gaya Komunikasimu? (Catatan Perjalanan Program AFS 2024)
Pada sektor pangan dan energi, BRICS juga menawarkan potensi kerja sama yang berharga. Ketahanan pangan adalah isu penting bagi Indonesia, dan kerja sama dengan BRICS dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri serta mengembangkan teknologi pertanian yang lebih efisien.
Dengan mengadopsi teknologi pertanian yang lebih maju dari negara-negara BRICS, Indonesia dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan memastikan pasokan pangan yang cukup untuk kebutuhan domestik sekaligus meningkatkan kapasitas ekspor.
Di sektor energi, terutama energi terbarukan, Indonesia juga memiliki potensi yang besar untuk berkolaborasi dengan negara-negara BRICS yang telah berinvestasi dalam bidang energi terbarukan.
Dengan adanya investasi dan kerja sama teknologi ini, Indonesia berpotensi mampu mempercepat transisi energi, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan mendukung target pengurangan emisi karbon.
Keberadaan BRICS meski membawa peluang besar, tetapi bukan tanpa tantangan. Persaingan dengan negara-negara BRICS dalam beberapa sektor industri menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.