Efisiensi Anggaran: Kementerian BUMN Batalkan Pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/11/2024). -Humas BUMN-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan langkah efisiensi yang diambil kementeriannya dengan membatalkan proyek pembangunan Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dan memilih untuk fokus pada perbaikan Terminal 1, 2, dan 3.

Erick menjelaskan bahwa rencana awal untuk membangun Terminal 4 membutuhkan dana yang sangat besar, mencapai Rp14 triliun. Namun, setelah melakukan kajian menyeluruh, ia menemukan alternatif yang lebih efisien. 

"Setelah ditelaah lebih lanjut, kami memutuskan bahwa Terminal 4 tidak diperlukan. Kami cukup melakukan perbaikan pada terminal yang ada dengan dana hanya sebesar Rp1 triliun, yang memungkinkan peningkatan kapasitas bandara hingga hampir 80-100 juta penumpang. Ini adalah efisiensi yang sangat signifikan," ungkapnya di Jakarta pada hari Senin.

Langkah ini dianggap sebagai salah satu keberhasilan Kementerian BUMN dalam mengelola sumber daya dengan lebih efektif dan bijaksana. 

BACA JUGA:Salahgunakan Wewenang, 11 Pegawai Kemenkomdigi Terlibat Judi Online Dinonaktifkan

BACA JUGA:Temuan BPK: Izin Impor Gula di Kemendag Periode 2015-2017 Keluar Tanpa Rapat Koordinasi

Erick menegaskan pentingnya BUMN untuk tidak hanya efisien dalam penggunaan anggaran, tetapi juga dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Perbaikan fasilitas bandara ini juga mencerminkan komitmen nyata dalam mendukung sektor pariwisata Indonesia. 

Selain Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kementeriannya juga akan melakukan perbaikan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang merupakan salah satu pintu masuk utama wisatawan asing. 

"Kami juga akan melakukan efisiensi di bandara Bali dengan renovasi, sehingga kapasitas penumpang dapat meningkat dari 24 juta menjadi 32 juta tanpa perlu membangun bandara baru," tambahnya.

BACA JUGA:Kejaksaan Agung Siap Hadapi Gugatan Praperadilan dari Tom Lembong

BACA JUGA:Polda Metro Jaya Putuskan Bakal Sita Aset Pegawai Komdigi Terkait Kasus Judi Online

Meskipun demikian, Erick membuka peluang untuk wacana pembangunan bandara baru di Bali jika diperlukan, seiring dengan proyeksi jumlah wisatawan yang diperkirakan akan meningkat hingga 50 juta hingga 100 juta di masa mendatang. 

"Dalam rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Pariwisata, kami menargetkan pariwisata akan mencapai antara 20 hingga 29 juta dalam lima tahun ke depan. Artinya, dukungan dari ekosistem, termasuk BUMN melalui bandara dan penerbangan, sangat penting," tutup Erick Thohir. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan