Lepas Dari Ketergantungan Timah, Babel Perlu Ekonomi Baru

Universitas Bangka Belitung (UBB)--

Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bangka Belitung mencapai 4,01 persen (year on year), mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan sebesar 5,13 persen (year on year).

Penurunan tersebut diprediksi akan berdampak pada arus pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan konsumsi dan daya beli masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut, demikian diungkapkan oleh sumber terkait.

Meskipun pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung masih didukung oleh sektor-sektor seperti konstruksi, pertanian, dan industri pengolahan, namun sektor-sektor lainnya mengalami pelemahan akibat penurunan harga timah. Antara lain, sektor perdagangan besar dan eceran, pariwisata, industri pengolahan, konstruksi, pertanian, dan perikanan.

BACA JUGA:Sagu Rumbia Miliki Prosfek Mendunia, Bangka Akan Tanam 1000 Hektar

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung didukung oleh seluruh komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan positif, kecuali pada komponen ekspor dan impor. 

Sebanyak 60 persen dari ekspor utama Bangka Belitung berasal dari komoditas timah. Oleh karena itu, penurunan ekspor timah diperkirakan akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan