Sidang Korupsi Timah: Hakim Minta Jujur Soal Dana CSR Rp420 Miliar

Harvey Moeis dan saksi lainnya dalam sidang lanjutan korupsi timah di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat-- (Antara)

Ketidakjelasan terkait penggunaan dana sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) membuat Majelis Hakim mendesak para saksi di persidangan untuk bersikap jujur.

Anggota hakim, Fahzal Hendri, mempertanyakan para saksi yang tampak menghindar saat ditanya soal alokasi dana CSR dalam kerja sama antara smelter swasta dan PT Timah.

Direktur Utama PT Sariwiguna Binasentosa (SBS) Robert Indarto, menyatakan bahwa perusahaan sudah mengumpulkan dana CSR sebesar Rp 64 miliar selama masa kerja sama dengan PT Timah, yang berlangsung dari Oktober 2018 hingga Oktober 2020.

Namun, apakah dana tersebut benar-benar disalurkan sesuai peruntukannya sebagai dana sosial untuk masyarakat? "Saya rasa harusnya iya, jujur saja. Soalnya kalau memang untuk kesejahteraan orang, masak diambil?" ujar Robert dalam sidang pada Kamis, 31 Oktober 2024.

BACA JUGA:Fakta Baru Sidang Korupsi Timah, Harvey Moeis: Dana Sosial Habis untuk Covid-19

BACA JUGA:Tuntutan Warga Batu Beriga: Cabut IUP PT Timah untuk Lindungi Laut

Saksi Robert menegaskan bahwa dana CSR tersebut tidak mungkin digunakan untuk kepentingan yang tidak semestinya.

"Kalau ada yang meminta dana untuk kesejahteraan masyarakat dan membantu orang miskin, masa sih uang itu dipakai untuk diri sendiri?" tanya Robert kepada hakim.

Namun, Fahzal masih mencari kepastian dari Robert dengan menanyakan apakah dana CSR tersebut benar-benar sampai ke masyarakat. "Kalau tidak sampai, sudah pasti ini akan menjadi masalah, bos! Tidak akan muncul perkara di sini (pengadilan)," jawab Hakim Fahzal.

Setelah mengungkapkan keraguannya terhadap kesaksian tersebut, Fahzal memperingatkan Robert dan dua terdakwa lainnya yang hadir dalam persidangan memberikan jawaban yang jujur.

Hakim meminta para saksi yaitu, Direktur Utama CV Venus Inti Perkara, Suwito Gunawan, dan General Manager Operasional PT Tinindo Internusa, Rosalina, jangan saling melindungi.

BACA JUGA:Kaesang Hadiri Kampanye Isyak-Masdar, Warga Belitung Berharap Harga Timah Terus 'Menyala'

BACA JUGA:Penyelundupan Timah Ilegal Dari Belitung Terus Terjadi, Polda Babel Belum Merespon, DPRD Prihatin

"Kalian saling melindungi, itu sia-sia!" tegas Fahzal. "Selamatkan diri kalian masing-masing, jangan saling melindungi," lanjutnya. Nah, siapa yang menjadi kuncinya? Apakah Harvey Moeis? (Babel Pos)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan