Hendrya Sylpana

PGN Komitmen Bangun Jaringan Gas Nasional untuk Pengurangan Subsidi Energi

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari.-PT PGN Tbk.- ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Sebagai Subholding Gas di bawah PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk menunjukkan komitmennya untuk membangun jaringan gas (jargas) rumah tangga di seluruh Indonesia. Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga untuk mendukung negara dalam mengurangi beban subsidi energi.

Dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan jargas. Menurutnya, rantai bisnis yang panjang memerlukan sinergi antara berbagai pihak agar proyek jargas dapat memberikan manfaat maksimal.

"Pengembangan jargas kami sejalan dengan Asta Cita pemerintah untuk mencapai swasembada energi. Kami berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan proyek ini," ujarnya dalam acara FGD Investortrust bertema "Gotong Royong Membangun Jargas."

Saat ini, PGN mengelola sekitar 820 ribu sambungan rumah (SR), yang setara dengan 84 ribu metrik ton LPG. Rosa mencatat bahwa infrastruktur yang dibangun PGN telah melebihi kapasitas yang diperlukan untuk jumlah pelanggan saat ini, sehingga masih ada peluang besar untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan memanfaatkan pasokan gas yang telah disediakan oleh SKK Migas.

BACA JUGA:Indonesia Berpotensi Menjadi Eksportir Hidrogen Terbesar dengan Proyeksi Surplus 4 Juta Ton pada 2060

BACA JUGA:Zulkifli Hasan: Kakao dan Kopi Masuk Komoditas Swasembada Pangan Indonesia

"Dengan demikian, kita bisa meningkatkan penyerapan volume gas bumi dan berkontribusi pada pengurangan subsidi energi dari penggunaan LPG bersubsidi," tambahnya.

Laode Sulaeman, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi di Kementerian ESDM, menyoroti perlunya model terintegrasi untuk pengembangan jargas. Ini termasuk kemitraan antara industri dan rumah tangga, serta mekanisme beyond pipeline yang melibatkan badan usaha.

Idham Baridwan, Koordinator Pengaturan Akun, Tarif, dan Harga Gas Bumi Melalui Pipa BPH Migas, menegaskan pentingnya infrastruktur sebagai kunci pengembangan jargas. Ia menyatakan bahwa kerjasama dari semua pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.

Rosa menambahkan bahwa kolaborasi merupakan kunci keberhasilan dalam perencanaan jargas, di mana PGN siap berperan dalam rantai bisnis dan distribusi jargas. "Investasi untuk membangun jargas memerlukan dana yang signifikan. Oleh karena itu, kami mengadopsi konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk efisiensi biaya," jelasnya.

BACA JUGA:Perusahaan Fintech Flip Hadirkan Flip Checkout untuk Pembayaran Digital yang Efisien

BACA JUGA:Pertamina Perkuat Komitmen Distribusi BBM Merata hingga Pelosok Nusantara

PGN terus berupaya memanfaatkan sumber gas bumi untuk pengembangan jargas, dengan menambah pipa transmisi dan distribusi untuk menjangkau lebih banyak rumah tangga. Selain itu, PGN menerapkan konsep beyond pipeline, seperti CNG Clustering di Sleman, Yogyakarta.

Dengan target pembangunan jargas sebanyak 200 ribu SR pada tahun 2025, PGN berencana untuk menambah 400 ribu SR selama periode 2021-2025. Rosa menekankan kesiapan PGN untuk bekerja sama dengan mitra dalam membangun infrastruktur jargas yang lebih terintegrasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan