Calon Bupati Beltim: Kamarudin Muten Rutin Alokasikan CSR Lebih dari 1 Miliar Per Tahun
Calon Bupati Beltim: Kamarudin Muten Rutin Alokasikan CSR Lebih dari 1 Miliar Per Tahun-Muchlis Ilham/BE-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Kamarudin Muten, calon Bupati Belitung Timur (Beltim) nomor urut 2, yang dikenal sebagai pengusaha tak tanggung-tanggung dalam menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Setiap tahunnya, Kamarudin Muten rutin mengalokasikan lebih dari satu miliar rupiah untuk mendukung berbagai kegiatan sosial, termasuk pembangunan mushola dan fasilitas publik lainnya di Beltim.
Namun, usai debat publik yang digelar di Auditorium Zahari MZ pada Sabtu malam, 26 Oktober 2024, ia menyatakan bahwa dana CSR ini memang tidak dilaporkannya ke pemerintah daerah.
Menurut Kamarudin Muten, hal ini lantaran kurang transparannya pengelolaan dana CSR di tingkat pemerintah daerah atau Pemda Kabupaten Beltim.
BACA JUGA:Debat Pertama Pilkada 2024, Kamarudin Muten: Fokus Kerja untuk Beltim, Bukan Sekadar Janji
BACA JUGA:Nasdem Tegaskan Dukungan untuk Pasangan Kamarudin-Khairil di Kampanye Desa Selingsing
"Kenapa CSR saya tidak dilaporkan ke Pemda? Karena pemakaiannya kurang jelas. Saya ini pengusaha, kalau saya bilang lakukan, ya itu dikerjakan," tegasnya kepada wartawan.
Kamarudin Muten yang tampil percaya diri dalam debat publik pertama Pilkada Beltim 2024 ini, mengaku tidak menyiapkan strategi khusus.
Bagi dia, mengikuti aturan KPU dan menjawab pertanyaan yang muncul adalah bagian dari tanggung jawab sebagai calon kepala daerah.
“Saya dari awal bilang, nggak ada persiapan khusus buat debat ini. Ini kan aturannya KPU, jadi kita ikuti saja,” ujar Kamarudin Muten usai debat.
BACA JUGA:Pasangan Kamarudin-Khairil Berkomitmen Tingkatkan Pemahaman Agama di Beltim
BACA JUGA:Kamarudin Muten Komitmen Dorong Donor Darah di Beltim, Janji Selesaikan Masalah Ketersediaan
Jika nantinya terpilih sebagai Bupati Beltim, ia berjanji akan menunjukkan kepemimpinan yang berfokus pada aksi nyata, bukan hanya janji belaka.
Kamarudin menyampaikan keinginannya untuk meminimalisir kata-kata dan lebih banyak beraksi. "Saya akan hemat bicara, tetapi banyak kerja," katanya, penuh semangat.