Peparnas 2024, Ajang Mencari Paralimpian Baru
Kontingen Kalimantan Timur tiba di Solo, Jawa Tengah, Rabu (2/10/2024). (ANTARA/Aris Wasita)--
Yang membedakan dari atlet paralimpade adalah tekad. Keteguhan hati untuk berlatih jadi yang terbaik dalam keterbatasan fisik itulah yang membuat mereka bisa menjadi paralimpian, meski tidak melatih diri dalam satu cabang olahraga sejak kecil.
BACA JUGA:Hari Kesaktian Pancasila Momen Refleksi Ketahanan Bangsa
Di Peparnas Solo 2024, masyarakat Indonesia akan disuguhkan dengan perjuangan-perjuangan olahraga disabilitas dan melihat sendiri tekad-tekad itu menyala.
Kategori atlet
Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia sudah sejak Peparnas XVI Papua 2021 membuat dua kategori atlet yang berbeda, yaitu atlet elite dan atlet nasional. Kategori ini bertujuan untuk membedakan level pertandingan dari dua kelas atlet tersebut.
Atlet elite adalah paralimpian. Mereka yang berlaga di Paralimpiade Paris 2024 akan masuk dalam kategori ini. Kategori elite juga diisi atlet-atlet yang pernah mewakili Indonesia pada ajang ASEAN Para Games dan ASIAN Para Games, serta atlet yang pernah meraih medali emas perorangan di ajang Peparnas sebelumnya.
Sementara atlet nasional adalah atlet-atlet baru yang diharapkan menjadi calon-calon paralimpian Indonesia di masa mendatang.
BACA JUGA:Menjaga Wibawa Sarjana Sebagai Penentu Kemajuan Bangsa
"Tujuan Peparnas itu untuk mencari provinsi yang membibit atlet terbaik bukan mencari provinsi yang membeli atlet terbaik," tutur Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto.
Sebanyak 35 atlet yang mengikuti Paralimpiade Paris 2024 akan turut serta dalam pesta olahraga Peparnas 2024. Mereka adalah figur-figur penting yang menjadi inspirasi bagi para atlet-atlet baru.
Nantinya, satu nomor pertandingan kategori elite boleh diikuti atlet kategori nasional. Sementara atlet dari kategori elite tidak boleh mengikuti nomor pertandingan kategori nasional.
"Kita butuh figur mereka. Atlet-atlet baru akan melihat, 'oh ini toh kualitas dari atlet Paralimpiade'. Sementara bagi atlet Paralimpiade, mereka juga masih bisa mempertanggungjawabkan pembinaan dari daerahnya meski hanya mengikuti satu nomor pertandingan saja," kata Rima Ferdianto.
Kebijakan ini pun disambut baik oleh peraih emas para bulu tangkis di Paralimpiade Paris 2024, Leani Ratri Oktila.
BACA JUGA:Menggali Akar Perilaku Manusia (Catatan Perjalanan Program APS 2024)
Leani mendukung penuh adanya kategorisasi atlet pada Peparnas 2024 yang berperan sebagai bagian dari regenerasi atlet nasional.