Hari Kesaktian Pancasila Momen Refleksi Ketahanan Bangsa

Peserta membawa foto pahlawan revolusi saat Kirab Merah Putih di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2024). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/agr--

Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober di Indonesia mengingatkan masyarakat akan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) / Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965, dimana ideologi Pancasila dijadikan landasan untuk melawan upaya yang ingin merongrong kedaulatan negara.

Peringatan ini menjadi pengingat pentingnya mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara serta mengandung makna yang dalam bagi ketahanan nasional. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia berperan penting dalam memperkuat identitas, nilai, dan moral bangsa.

Dalam konteks ketahanan nasional, Pancasila menjadi fondasi bagi stabilitas politik, sosial, dan ekonomi yang diperlukan dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Ketahanan nasional adalah kemampuan suatu negara untuk mengatasi berbagai ancaman, baik militer maupun non-militer, yang dapat mengganggu eksistensi, kedaulatan, dan integritas bangsa. Ketahanan ini meliputi aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, serta keamanan.

BACA JUGA:Menjaga Wibawa Sarjana Sebagai Penentu Kemajuan Bangsa

Pancasila yang terdiri dari lima sila menawarkan kerangka moral dan etika bagi masyarakat Indonesia. Sila-sila tersebut mengandung nilai-nilai yang mendukung ketahanan nasional.

Sila Pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa", menumbuhkan spiritualitas dan kesadaran akan pentingnya moral dalam berbangsa.

Sila Kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia dan menciptakan keadilan sosial.

Sila Ketiga, "Persatuan Indonesia", mengutamakan kebersamaan dan toleransi di antara berbagai suku, agama, dan budaya.

Sila Keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan", menekankan pentingnya demokrasi dan partisipasi masyarakat.

BACA JUGA:Menggali Akar Perilaku Manusia (Catatan Perjalanan Program APS 2024)

Sila Kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia", berfokus pada distribusi kesejahteraan yang merata.

Penelitian oleh Widodo (2021) menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan di masyarakat, yang secara langsung berkontribusi pada stabilitas nasional.

Hasil studi tersebut menemukan bahwa masyarakat yang memiliki pemahaman yang kuat tentang Pancasila cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan