Layanan Paylater Bertumbuh Ditengah Penurunan Daya Beli

Nasabah sedang mengakses aplikasi layanan pembiayaan paylater. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom/aa.)--

Dua raksasa teknologi ini telah menguasai pasar pembayaran digital di Tiongkok. Integrasi paylater ke dalam platform mereka membuat layanan ini sangat mudah diakses oleh jutaan pengguna.

Salah satu dampaknya paylater di Tiongkok mendorong konsumsi impulsif, terutama di kalangan generasi muda. Namun, juga mendorong pertumbuhan e-commerce dan ekonomi digital secara keseluruhan.

BACA JUGA:Gudang Litium dan Ambisi Indonesia Menjadi Raja Baterai EV

Umumnya layanan ini di Tiongkok tidak hanya digunakan untuk belanja online, tetapi juga untuk pembayaran tagihan, transportasi, dan berbagai layanan lainnya. Ini telah menjadi bagian integral dari gaya hidup masyarakat.

Sebagai mitigasi, Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk mengelola pertumbuhan paylater, termasuk batasan jumlah pinjaman dan persyaratan kredit yang lebih ketat.

Di negara lain, misalnya saja Swedia yang selama ini dikenal dengan sistem keuangan yang inovatif. Studi kasus di Swedia dapat memberikan gambaran tentang bagaimana layanan paylater berkembang di negara dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi.

Mereka dikenal dengan pendekatannya yang inovatif terhadap fintech, tetapi juga memiliki regulasi yang ketat untuk melindungi konsumen.

Namun, meskipun tingkat literasi keuangan tinggi, paylater tetap populer. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan akses dan fleksibilitas pembayaran menjadi daya tarik utama.

BACA JUGA:Urgensi 'Green Financing' Ditengah Darurat Krisis Iklim Global

Penyedia layanan paylater di Swedia sangat menekankan transparansi mengenai biaya dan syarat pembayaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan konsumen informasi yang lengkap sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan layanan tersebut.

Banyak penyedia paylater di Swedia menjalin kemitraan dengan bank untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Sementara jika belajar dari Amerika Serikat, negara itu memiliki pasar layanan paylater yang sangat besar. Studi kasus di Amerika Serikat dapat memberikan gambaran tentang persaingan yang ketat antara berbagai penyedia layanan paylater, serta dampaknya terhadap konsumen.

Pasar paylater di AS cenderung sangat kompetitif dengan banyak pemain baru yang terus bermunculan. Perusahaan-perusahaan besar seperti Affirm dan Afterpay menjadi pemain utama.

BACA JUGA:Kolaborasi Menuju Transisi Energi

Layanan ini di negara tersebut sangat populer di kalangan generasi muda yang seringkali memiliki akses kredit terbatas. Selain itu, regulasi terhadap paylater di AS masih terus berkembang. Otoritas keuangan sedang berupaya untuk melindungi konsumen dari jebakan utang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan