Gudang Litium dan Ambisi Indonesia Menjadi Raja Baterai EV

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi di sela-sela High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) Ke-2 di Nusa Dua, Badung, Bali--

“Indonesia tak akan mendikte. Kita setara. Mari bekerja bersama dalam semangat Kawasan Selatan (Global South),” ujar Luhut.

Potensi pasar

Lebih dari sekadar lumbung litium, Indonesia juga menyoroti potensi pasar negara-negara Afrika. Pada 2045, populasi Afrika diperkirakan akan berlipat ganda.

Hal tersebut selaras dengan pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala N. Mansury yang juga menyoroti peningkatan populasi di negara-negara Afrika. Pahala mengatakan populasi Afrika mengalami peningkatan besar, yang saat ini saja mencapai 1,4 miliar penduduk.

Besarnya populasi tersebut dapat digunakan oleh Indonesia untuk melakukan diversifikasi pasar ke nontradisional.

BACA JUGA:Menciptakan Pekerjaan Layak untuk Semua

Dengan diversifikasi pasar itu, Indonesia berharap mendapatkan pasokan komoditas, perluasan tujuan ekspor, hingga potensi investasi di luar negeri.

Selain itu, menurut data Bank Pembangunan Afrika, pertumbuhan ekonomi kawasan itu mencapai 3,2 persen pada 2023, dengan estimasi lonjakan menjadi 3,8 persen pada 2024.

Potensi yang dimiliki oleh Afrika terlampau besar untuk dipandang sebelah mata, apalagi diabaikan. Afrika telah membuka pintu bagi Indonesia. Momentum yang dinanti-nanti pun kini tiba. 

Tidak ada kata menunggu bagi Indonesia bila ingin melebarkan sayapnya ke Afrika dan menjadi pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan