Fenomena 3 Daerah di Babel Hadapi Kotak Kosong Pilkada 2024
Ilustrasi: Fenomena 3 Daerah di Babel Hadapi Kotak Kosong Pilkada 2024-Grafis/BE-
BELITONGEKSPRES.COM - Fenomena unik menyelimuti tiga daerah di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang menghadapi kotak kosong menjelang Pilkada 2024.
Kabupaten Bangka Selatan, Bangka, dan Kota Pangkalpinang menghadapi kenyataan bahwa pemilihan kepala daerah mereka mungkin hanya akan melibatkan satu pasangan calon—melawan "kotak kosong".
Setelah masa pendaftaran tiga hari berakhir, Kamis 29 Agustus 2024, di Komisi Pemilihan Umum (KPU), hanya ada satu pasangan calon yang muncul di masing-masing daerah tersebut.
Ketua KPU Bangka Belitung mengumumkan bahwa masa pendaftaran Pilkada 2024 akan diperpanjang tiga hari di setiap kabupaten/kota yang hanya memiliki satu pasangan calon.
BACA JUGA:Dua Pasang Calon Resmi Daftar Pilkada Beltim 2024, Lanjut Cek Kesehatan
Tentu, ini menjadi langkah untuk memberikan kesempatan lebih bagi calon-calon lain yang mungkin masih ingin mencoba peruntungannya.
Di Bangka Selatan, pasangan Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi telah mendaftarkan diri. Pasangan ini dukung oleh koalisi besar hampir semua partai politik seperti PDIP, PAN, Demokrat, hingga Perindo.
Kabupaten Bangka juga mengalami situasi serupa dengan pasangan Mulkan dan Ramadian yang didukung koalisi besar serupa.
Kota Pangkalpinang tidak jauh berbeda, dengan pasangan Maulan Aklil dan Masagus Hakim yang mendapat dukungan penuh dari partai-partai besar.
BACA JUGA:Anies Baswedan Minta Pendukung Jaga Suasana Teduh Setelah Gagal Maju di Pilkada
Namun, peluang munculnya calon baru sangatlah kecil. Pasalnya, untuk menjadi calon diperlukan dukungan 10 persen suara sah hasil Pemilu 2024, yang saat ini sudah terkonsolidasi dalam koalisi besar.
Dengan situasi seperti ini, kecuali ada partai yang memilih memisahkan diri, sangat kecil kemungkinan akan ada pasangan calon lain yang muncul.
Meskipun hanya ada satu pasangan calon, tahapan Pilkada tetap akan berjalan. Nantinya, di surat suara hanya akan ada satu gambar pasangan calon dan satu kolom kosong.
Pertanyaannya sekarang, apakah pemilih akan mendukung pasangan calon tersebut atau justru memilih "kotak kosong"?