Kenaikan HET Minyakita: Beban Baru Ibu Rumah Tangga Saat Harga Pangan Serba Naik
Kenaikan HET Minyakita: Beban Baru Ibu Rumah Tangga Saat Harga Pangan Serba Naik--(Dok: Kemendag)
BELITONGEKSPRES.COM - Minyakita, yang selama ini menjadi minyak goreng andalan para ibu rumah tangga di Indonesia, kini menghadapi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Lantas, yang pertanyaan publik apakah minyak goreng merek Minyakita masih menjadi pilihan utama atau justru beralih menjadi 'Minyaksiapa'?
Pada tahun 2024 ini pemerintah berencana menaikkan HET minyak goreng Minyakita dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.700 per liter.
Langkah ini diprediksi akan menuai respon negatif dari para ibu rumah tangga, yang merupakan konsumen utama minyak goreng.
BACA JUGA:Honda dan Mitsubishi Buat Perusahaan Baru Bernama Altna untuk Kendaraan Listrik
Kenaikan HET ini biasanya diikuti oleh kenaikan harga pasar yang lebih tinggi dari HET yang ditetapkan pemerintah. Hal ini membuat masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, merasa resah.
Bagaimana tidak, peningkatan biaya hidup yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan dapat menjadi beban tambahan bagi mereka.
Menurut data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Sabtu, 22 Juni 2024, pukul 15.00 WIB, harga beras premium naik 0,84% menjadi Rp 15.540 per kg, sementara beras medium naik 0,82% menjadi Rp 13.510 per kg.
Tidak hanya beras, harga bawang merah juga mengalami kenaikan sebesar 0,07% menjadi Rp 41.730 per kg, meskipun harga bawang putih bonggol turun 0,19% menjadi Rp 41.770 per kg.
BACA JUGA:Pembiayaan Otomotif Lesu di Awal 2024, Penurunan Permintaan dan Peningkatan NPF
Kenaikan harga pangan lainnya juga terlihat pada komoditas daging sapi murni yang naik 0,69% menjadi Rp 136.390 per kg.
Sedangkan, harga daging ayam ras naik 0,62% menjadi Rp 37.090 per kg, dan telur ayam ras naik 0,57% menjadi Rp 29.950 per kg.
Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 0,62% menjadi Rp 17.960 per kg, sementara minyak goreng curah turun 0,13% menjadi Rp 15.820 per kg.
Komoditas pangan lain yang mengalami kenaikan adalah tepung terigu curah, yang naik 0,29% menjadi Rp 10.360 per kg, dan tepung terigu non-curah, yang naik 0,60% menjadi Rp 13.370 per kg. Harga jagung tingkat peternak juga naik 1,07% menjadi Rp 5.680 per kg.