Kunjungan MBJR dan KRI Dewaruci, Eksplorasi Warisan Sejarah dan Kekayaan Budaya Desa Buding

Rombongan MBJR dan KRI Dewaruci saat menikmati jamuan tradisi Makan Bedulang di Desa Buding, Kabupaten Beltim (Ist)--

MANGGARBELITONGEKSPRES.COM - Selama empat hari terakhir, KRI Dewaruci milik TNI Angkatan Laut memperdalam kunjungannya ke Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dari tanggal 9 hingga 11 Juni 2024.

Dalam perjalanan ini, Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) yang beranggotakan para peziarah dari berbagai penjuru Tanah Air ikut merasakan getaran sejarah di belahan Kabupaten Beltim.

Di Desa Buding, peserta MBJR terpesona dengan ragam pameran artefak bersejarah dan budaya yang menggambarkan kehidupan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Buding sejak zaman pra-Masehi hingga abad ke-19, pada Minggu, 9 Juni 2024.

Kades Buding, Mardini, menyambut antusias kunjungan ini, merasa bangga bahwa desanya menjadi tujuan utama para peserta MBJR dari pelosok Indonesia. "Kami dengan senang hati memperkenalkan tradisi makan bedulang dengan menyiapkan 30 dulang bagi para tamu," ujarnya.

Peserta MBJR kemudian disuguhi paparan sejarah Kerajaan Buding. Sejumlah artefak bersejarah dari museum lokal bahkan dipindahkan sementara ke kantor desa agar para peziarah dapat merasakan kehadiran sejarah Buding secara langsung.

BACA JUGA:Operasi Antik 2024, Polres Beltim Ringkus 4 Tersangka Narkotika

BACA JUGA:KRI Dewaruci Tiba di Beltim, Danlanal Babel Siap Sukseskan MBJR 2024

Mardini menjelaskan kekayaan warisan budaya Kabupaten Beltim yang mencakup Cagar Budaya, di antaranya adalah peninggalan Kerajaan Buding dan Kerajaan Balok. Cagar budaya ini merupakan saksi bisu masa pengaruh Hindu-Buddha hingga era kolonial di wilayah ini.

Kerajaan Buding di utara dan Kerajaan Balok di selatan memiliki peran signifikan dalam pembangunan infrastruktur transportasi air yang menjadi titik penting dalam perdagangan di Pulau Belitung.

Setelah menikmati makanan bedulang dan meresapi artefak bersejarah di kantor desa, rombongan melanjutkan perjalanan ke pemakaman Padang Ladik di wilayah PT Parit Sembada, sebuah perusahaan sawit.

Di pemakaman itu, para peserta didampingi oleh Kades Buding, Mardini, dan ketua lembaga adat melayu Beltim, Andi, untuk mendengarkan penjelasan sejarah. Kemudian, rombongan bergerak menuju makam batu yang menyimpan jejak-jejak makam kuno.

“Kunjungan kami ke tempat-tempat bersejarah ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang kebudayaan Belitung Timur dan mendorong minat wisatawan untuk berkunjung secara langsung ke Beltim,” ujar Mardini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan