Harapan Generasi Z Memiliki Rumah Lewat Tapera

Warga melintas di rumah relokasi penyintas gempa di Babakankaret, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Kementerian PUPR menyelesaikan pembangunan 190 unit hunian tetap di atas lahan seluas 2,7 hektare yang merupakan rumah relokasi tahap III bagi penyin--

Suryadi mengusulkan agar kelas menengah dapat dibantu membeli properti produktif seperti ruko, berdasarkan penelitian LPEM FEB UI tahun 2023 yang menyebutkan bahwa kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi cenderung melupakan kelas menengah. Catatan ini mengindikasikan bahwa kebijakan Tapera dinilai kurang komprehensif dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat dari berbagai golongan ekonomi.

Meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I 2024 yang positif sebesar 5,11 persen dibandingkan Triwulan IV 2023 yang tumbuh 5,04 persen--di tengah pertumbuhan ekonomi tersebut-- terdapat kompleksitas yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan kondisi ketenagakerjaan dan daya beli masyarakat, khususnya bagi Generasi Z yang mendominasi angka pengangguran.

Seyogyanya, Pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan Tapera serta merumuskan strategi yang lebih komprehensif untuk meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya Generasi Z, sehingga pertumbuhan ekonomi yang positif ini dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pemerintah perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Tapera ini dengan mempertimbangkan aspirasi dari berbagai pihak, terutama buruh, pekerja, dan kalangan pendidik. Kebijakan ini harus disesuaikan dengan kondisi riil yang dihadapi Generasi Z saat ini, serta memperhatikan golongan kelas menengah yang juga memiliki kebutuhan akan kepemilikan properti produktif.

BACA JUGA:Mewujudkan Kepemimpinan Tangguh dengan Pendekatan Neuroleadership

Selain itu, perlu ada upaya bersama untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pelatihan kerja agar keterampilan Generasi Z dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri. Perusahaan juga perlu menyediakan lingkungan kerja yang fleksibel, suportif, dan berorientasi pada pengembangan diri.

Hanya dengan mendengarkan suara rakyat, mengambil langkah bijak, dan melakukan sinergi antarpemangku kepentingan, Pemerintah dapat memastikan bahwa Generasi Z, sebagai generasi penerus bangsa, dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Selain itu, Pemerintah juga perlu memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan, terutama bagi guru swasta dan honorer yang menjadi tulang punggung pendidikan di Indonesia. Kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan mereka sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan Generasi Z dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Tanpa perhatian khusus pada sektor pendidikan, upaya untuk menyesuaikan keterampilan Generasi Z dengan kebutuhan industri akan menjadi sia-sia.

Dengan mendengarkan suara dari berbagai pihak, terutama Generasi Z sendiri, Pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat dalam mengatasi tantangan ketenagakerjaan dan perumahan yang dialami oleh generasi ini. Keseimbangan antara kebutuhan perumahan, daya beli, dan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja harus menjadi prioritas utama dalam upaya membangun masa depan yang lebih baik bagi Generasi Z dan generasi-generasi yang akan datang.

BACA JUGA:Peran Vital Pajak untuk Wujudkan Akses Kesehatan Merata di Indonesia

Potongan gaji untuk Tapera hanya akan menambah beban ekonomi yang cenderung memberatkan masyarakat, terutama bagi sebagian besar Generasi Z yang masih berada di level entry-level dengan penghasilan yang relatif belum stabil. (ant)

*) Devi Utami Rika Safitri

Peneliti Center of Human and Economic Development, ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan