Hadiri Gala Premiere Film Mawang di NSC Belitung, Erzaldi Rosman Motivasi Para Sineas Terus Berkaya

Mantan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, bersama sang istri, Melati Erzaldi, menghadiri gala premiere film Mawang di bioskop NSC Belitung--

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Mantan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, bersama sang istri, Melati Erzaldi, menghadiri gala premiere film Mawang di bioskop NSC Belitung.

Erzaldi menyatakan bahwa kehadirannya bertujuan untuk memotivasi para sineas dan pelaku industri perfilman di Bangka Belitung agar terus berkarya, berinovasi, dan berkreasi. Ia menekankan pentingnya menggali potensi ekonomi kreatif di daerah tersebut.

"Dalam dunia perfilman, kami berharap film-film ini dapat memperluas wawasan serta memperkenalkan adat istiadat, budaya, keunggulan, dan potensi lokal yang kita miliki," ucap Erzaldi, yang disetujui oleh istrinya, Melati, pada Minggu malam.

Erzaldi juga menekankan bahwa penting bagi masyarakat untuk terus menggali potensi lainnya, sehingga kreativitas dan inovasi masyarakat di Bangka Belitung dapat memberikan manfaat yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

"Dalam kondisi perekonomian yang sedang lesu, tentu ini menjadi tantangan kita untuk terus bangkit dan berkembang," kata Erzaldi dengan penuh semangat.

Sinopsis Film Mawang

BACA JUGA:Pembayaran Pesangon Tertunda, Kejati Sampaikan Tuntutan Petani Sawit ke Kejagung

BACA JUGA:Kejagung vs Jenderal B, Pertarungan Hukum di Skandal Korupsi Timah

Film "Mawang: Jangan Sebut Namanya" mengisahkan tentang legenda masyarakat di Pulau Bangka yang berkaitan dengan makhluk tak kasat mata atau mistis yang dikenal sebagai Mawang. Berikut sinopsisnya:

Pada tahun 1981, di Bangka, seorang kakak dan adiknya memperebutkan “peliharaan” yang disebut Mawang. Mawang adalah makhluk berbadan besar, berbulu, bertaring, dan berkuku tajam. 

Sang kakak ingin memelihara Mawang agar menjadi sakti dan kaya raya, sementara adiknya ingin keluarganya terbebas dari efek buruk yang dibawa oleh Mawang. Pertikaian antara kakak dan adik ini berakhir dengan Mawang dikurung dalam sebuah kotak keramat.

Pindah ke tahun 2011, di Bogor, Lingga (diperankan oleh Aldi Taher), seorang mahasiswa IPB, meneliti pohon pelawan bersama kelompoknya di Pulau Bangka. 

Tanpa sengaja, salah satu anggota kelompok menemukan dan membuka kotak keramat yang berisi Mawang yang telah terkubur selama 30 tahun. Mawang lepas dan mulai meneror mereka dan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Tersangka Kasus Korupsi Timah, Kekayaan Kepala Dinas ESDM Babel Terungkap

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan