Haril Andersen Hadirkan Buku 'Kampong Badau', Sajikan Sejarah untuk Generasi Muda Belitung

Haril M Andersen meluncurkan buku "Kampong Badau" yang ditulis dalam dua bahasa yakni Indonesia dan Inggris--

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Wartawan senior sekaligus penulis buku asal Kabupaten Belitung, Haril M Andersen meluncurkan buku "Kampong Badau" yang ditulis dalam dua bahasa yakni Indonesia dan Inggris.

Buku dalam dua bahasa tersebut dipersembahkan oleh Haril Andersen guna menggali dan menyajikan sejarah "Kampong Badau" Kecamatan Badau kepada para pembaca generasi muda di Kabupaten Belitung.

Haril Andersen juga merupakan penulis buku tentang tokoh pejuang asal Belitung, Letkol Pas (Purn) H.AS Hanandjoeddin, yang berjudul "Sang Elang, Serangkaian Kisah Perjuangan H.AS Hanandjoeddin di Kancah Revolusi Kemerdekaan RI" yang diterbitkan pada tahun 2015.

Pria yang lahir di Kelapa Kampit, Belitung Timur, pada tanggal 28 Maret 1973, juga telah menulis buku lain berjudul "Kiprah dan Kenangan Sosok Bupati H.AS Hanandjoeddin Memenuhi Panggilan Rakyat" pada tahun 2021.

BACA JUGA:Calon Wabup Belitung Banyak Diminati, Badia Parulian Siap Tempur di Pilkada 2024

BACA JUGA:Update Harga Pangan di Pasar Tanjungpandan pada Awal Mei 2024

Haril Andersen menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri Manggar, Belitung Timur, pada tahun 1991, dan melanjutkan pendidikan di bidang kewartawanan di Lembaga Pendidikan Wartawan Indonesia (LPWI) Bandung pada tahun 1992.

Buku "Kampung Badau" merupakan kerja sama dengan BUMDes di Desa Badau. Mereka meminta bantuan Haril Andersen untuk penulisan buku untuk menggali sejarah, terutama menentukan hari jadi Desa Badau.

"Sebenarnya, BUMDes "Mitra Sejahtera" Badau yang menginisiasi atau memprakarsai penulisan buku ini. Mereka meminta saya untuk menulis sejarah Kampung Badau," ungkap Haril Andersen Sabtu, 4 Mei 2024.

Dia menjelaskan, penulisan buku "Kampong Badau" dilakukan guna menambah khazanah dan memperkaya literatur sejarah yang membahas atau mengulas Desa Badau, Kecamatan Badau.

"Sebab memang tidak banyak yang mengetahui tentang sejarah Kampong Badau selama ini. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk membantu menetapkan hari jadi Desa Badau, sehingga penelitian sangat diperlukan," jelasnya.

BACA JUGA:Inilah Calon Jemaah Haji Tertua dan Termuda Belitung, Yang Diberangkatkan 2024 Ini

BACA JUGA:Hati-hati! Ada Pengalihan Lalu Lintas Pembangunan Jembatan di Desa Tanjung Tinggi Sijuk

Perbincangan awal mengenai rencana penulisan buku "Kampong Badau" telah dilakukan dengan pihak BUMDes pada Desember 2022. Lantas dilanjutkan pengumpulan data penulisan pada awal tahun 2023 lalu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan