Belitung Kekurangan Maskapai Penerbangan Pasca Lebaran, Begini Tanggapan Pj Bupati
Pj Bupati Belitung Yuspian--
BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - Pj Bupati Belitung Yuspian memberikan tanggapan mengenai kekurangan maskapai penerbangan dari dan ke Belitung pasca lebaran Idul Fitri 2024.
Pasalnya, berdasarkan pantauan Belitong Ekspres melalui online travel agent (OTA), beberapa hari kedepan sudah tidak ada lagi tersedia tiket maskapai penerbangan tujuan ke Jakarta.
Bahkan yang tersedia hanya hari Minggu 21 April 2024, namun harus transit terlebih dahulu dan harganya cukup tinggi. Yakni harganya di atas Rp 1 jutaan tujuan Jakarta.
Sedangkan, Jakarta tujuan Belitung untuk Rabu 17 April 2024 sudah tidak ada lagi penjualan tiket atau penuh. Tiket baru tersedia lagi pada hari Kamis 18 April 2024.
BACA JUGA:Pasca Liburan Lebaran, Rabu Ini Siswa Belitung Sudah Masuk Sekolah
BACA JUGA:Puncak Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Tanjungpandan, Jumlah Penumpang Capai 381 Orang
Yuspian mengatakan, kebijakan pemda mengenai penambahan maskapai hanya sedikit. Apalagi, kemarin orang ke Belitung itu dikatakan sepi, namun faktanya sebaliknya. Kebutuhan masyarakat banyak, tapi maskapainya yang sepi.
"Ada informasi secara umum, bahwa yang melayani penerbangan nusantara ini ada 600 pesawat, tapi sekarang tinggal 400 an, jadi memang seluruh Indonesia," kata Yuspian
Menurut Yuspian, banyak 400 pesawat seluruh Indonesia didominasi oleh salah satu maskapai yakni sekitar 65 persen. Maka bisa dibayangkan situasi yang ada, sedangkan mereka harus memilih daerah yang diterbangi itu.
Sehingga, bukan lagi melihat prioritas, tapi melihat superperiotas lagi untuk dijadikan rute penerbangan. "Mungkin kita merasa Belitung kesulitan pesawat terbang, tapi ada daerah lain yang lebih parah dan tidak ada sama sekali," sebutnya.
Ia melihat, bahwa maskapai sudah beranggapan Belitung sudah terpenuhi penerbangan dengan penambahan penerbangan. Tapi, ternyata masih belum terpenuhi kebutuhan masyarakat untuk penerbangan itu.
BACA JUGA:Bandar Narkoba Belitung Segera Jadi Tahanan Jaksa
BACA JUGA:KSOP Tanjungpandan Periksa Alat Keselamatan Kapal Express Bahari
"Tapi kita belum cukup juga, tapi kenapa mereka tidak menambah lagi, kemungkinan ditempat lain ada yang lebih ekstrem lagi dan benar-benar tidak ada," bebernya.