Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Produksi Jagung Nasional 2025 Diproyeksikan Naik 1,41 Juta Ton

Presiden Prabowo bersama Mentan Andi Amran Sulaiman dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo melakukan panen raya jagung serentak di Kabupaten Bengkayang--Humas Kementan

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi jagung nasional pada 2025 diperkirakan mencapai 16,55 juta ton, naik 1,41 juta ton atau 9,34% dibandingkan periode Januari–Desember 2024. Kenaikan ini mencakup jagung pipilan kering dengan kadar air 14%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyatakan data tersebut diperoleh dari survei Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, yang menunjukkan sinyal positif pada produksi jagung nasional tahun ini.

“Potensi produksi jagung pipilan kering sepanjang 2025 diperkirakan 16,55 juta ton, meningkat 1,41 juta ton dibandingkan 2024,” ujar Pudji, Rabu 5 November.

Selain itu, Pudji menyebut luas panen jagung nasional juga meningkat. Luas panen diperkirakan 2,79 juta hektare, naik 0,24 juta hektare atau 9,40% dibanding tahun sebelumnya. Pada subround III (September–Desember 2025), luas panen diperkirakan mencapai 0,81 juta hektare, naik 3,27% dari periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA:Wamentan Sudaryono Ungkap Strategi Pemerintah Hentikan Impor Beras dan Jagung

BACA JUGA:Indonesia Pastikan Tak Impor Jagung Pakan di 2025, Produksi Nasional Meningkat Tajam

BPS menekankan angka potensi ini sudah mencakup tanaman jagung yang dipanen muda atau untuk hijauan pakan ternak. Namun, proyeksi masih dapat berubah hingga akhir tahun akibat faktor cuaca ekstrem, serangan hama, banjir, kekeringan, atau penundaan panen.

Data Kementerian Pertanian menunjukkan produksi jagung pipilan kering pada September 2025 diperkirakan 1,34 juta ton, dan untuk subround III secara keseluruhan diproyeksikan 5,13 juta ton, naik 0,02 juta ton atau 0,30% dibanding periode yang sama 2024.

Peningkatan produksi tahunan ini menjadi bukti keberhasilan langkah pemerintah dalam perluasan areal tanam, intensifikasi budidaya, dan dukungan sarana-prasarana pertanian yang digalang Kementerian Pertanian. (beritasatu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan