Bupati Beltim Targetkan Wajah Baru Kota Manggar, Siap Wujudkan Simpang Lima

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM – Bupati Belitung Timur (Beltim) Kamarudin Muten menegaskan komitmennya untuk mempercantik wajah Kota Manggar sebagai ibukota kabupaten.

Setelah sukses merevitalisasi ikon Tugu 1001 Warung Kopi di Pasar Lipat Kajang, kini Pemkab Beltim bersiap melanjutkan proyek besar berikutnya yakni pembangunan Simpang Lima Kota Manggar.

Rencana pembangunan kawasan Simpang Lima ini bukanlah hal baru. Kamarudin menyebut, gagasan ini sudah dirancang sejak lama oleh pemerintah sebelumnya, namun tak kunjung terealisasi.

Hal itu disampaikan Bupati Kamarudin dalam konferensi usai Rapat Paripurna Istimewa di DPRD Beltim dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-154 Kota Manggar, Kamis (9/10/2025).

BACA JUGA:DPRD Beltim Sinkronisasi Usulan WPR Desa dengan Dinas ESDM Babel, Harus Clear & Tidak Tumpang Tindih

“Simpang Lima sebenarnya seperti yang sudah disaksikan di video, sudah lama direncanakan tapi tidak dieksekusi. Sampailah di zaman saya jadi Bupati. Kita tidak boleh ada ego, siapa yang jadi Bupati dialah punya ide. Itu sangat tidak baik,” tegasnya.

Bupati menilai, keberlanjutan program pembangunan harus menjadi prioritas bersama, tanpa memandang siapa penggagasnya. Menurutnya, seorang pemimpin daerah wajib mengedepankan kepentingan masyarakat, bukan pencitraan pribadi.

“Anak bangsa punya kewajiban, walaupun tidak menjadi Bupati, dia wajib membangun daerah. Jangan ada yang berpikir ini zaman saya, ini zaman sebelumnya. Kita nilai yang terbaik untuk daerah,” lanjutnya.

Meski terkendala keterbatasan anggaran, Kamarudin tetap optimistis proyek Simpang Lima bisa terwujud. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah mengalami pemotongan anggaran hingga Rp95 miliar dari Kementerian Keuangan.

BACA JUGA:HUT ke-154 Kota Manggar, Bupati Beltim Serukan Kebersamaan dan Pembangunan Berkelanjutan

“Kalau masalah anggaran, memang sekarang kurang. Tapi saya sudah bahas dengan Pak Sekda dan Bakuda agar lakukan penghematan,” ujar Bupati Beltim.

Kamarudin menargetkan pendapatan daerah bisa ditingkatkan dari Rp135 miliar menjadi Rp150 miliar pada tahun ini. Bahkan jika anggaran daerah belum mencukupi, ia akan melibatkan perusahaan-perusahaan besar di Beltim melalui program CSR (Corporate Social Responsibility).

“Kalau sampai tidak ada dana, saya akan panggil seluruh perusahaan besar agar bantu melalui CSR. Dulu nilai rencana pembangunan Simpang Lima sebesar Rp16 miliar. Mungkin sekarang tidak segitu lagi. Kalau kita mau kerja keras, yakin pasti ada jalan,” katanya penuh semangat.

Pembangunan Simpang Lima ini diharapkan menjadi kelanjutan dari berbagai program penataan kota yang telah dilakukan Pemkab Beltim. Selain menjadi ikon baru kota, kawasan ini juga dirancang sebagai pusat aktivitas masyarakat dan destinasi wisata kota.